Yogyakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan suntikan motivasi bagi ribuan mahasiswa baru UGM dan mengatakan mahasiswa sebagai generasi penerus keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia hendaknya dapat berkontribusi meningkatkan daya saing Indonesia dalam kancah persaingan global yang semakin ketat.
Oleh karena itu Menteri Basuki berpesan kepada mahasiswa tidak boleh berpuas diri menjadi pintar, namun juga harus memiliki akhlakul karimah. Hal tersebut disampaikan Menteri Basuki pada acara Penutupan Pelatihan Pembelajar Mahasiswa Baru (PPSMB) Universitas Gajah Mada (UGM) yang dihadiri sekitar 9.125 mahasiswa di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta pada Sabtu sore (11/8).
“_Smart is a must_. Tapi tidak cukup anda pandai, tidak cukup anda lulus cumlaude. Anda harus punya akhlakul karimah. Karena tidak ada satupun pekerjaan yang bisa dikerjakan seorang diri. Semua harus dihasilkan dengan _team work_. Keberadaan kalian di dalam tim harus membuat orang nyaman, aman dan bermanfaat bagi tim, bukan sebaliknya,” kata Menteri Basuki yang didampingi Rektor UGM Prof. Panut Mulyono, Dirjen Bina Marga Sugiyartanto dan Inspektur Jenderal Widiarto. Keduanya juga merupakan alumni UGM yang telah berkarya selama kurang lebih 30 tahun di Kementerian PUPR.
Mahasiswa sejak dini juga harus menanamkan jiwa profesional. Profesionalisme merupakan perpaduan antara kecerdasan dan kejujuran. Insan profesional akan berani menolak hal-hal yang tidak mampu dilakukannya. “Profesional bukan berarti mengetahui semua hal, melainkan mampu melakukan yang menjadi tanggung jawabnya secara jujur”, demikian himbauan Menteri Basuki.
Selama masa kuliah, mahasiswa akan menimba ilmu dan pengetahuan yang menjadi bekal kehidupan dalam bersaing di masa depan. Namun disamping ilmu dan pengetahuan, mahasiswa hendaknya bisa belajar mengenai ilmu kehidupan dari interaksi dengan budaya masyarakat sehari-hari.
“Dengan bekal ilmu dan pengetahuan yang kalian dapatkan di Univeritas Gajah Mada ini saya berharap anda akan kuat. Kuat karena anda profesional, kuat karena anda kompeten, sehingga anda kuat dalam menghadapi persaingan. Kalau kalian tidak kuat, tidak keras terhadap diri anda, maka persaingan yang akan keras kepada anda” kata Menteri Basuki.
Disamping menjadi insan yang kuat dan berani serta memiliki akhlakul karimah, dikatakan Menteri Basuki mahasiswa juga harus berjiwa seni. “Karena dengan seni, mahasiswa akan berani berinovasi dan berimprovisasi. Tanpa inovasi dan improvisasi anda tidak akan hidup. Inovasi dan improvisasi menjadikan manusia memiliki kepedulian pada lingkungan sekelilingnya,” papar Menteri Basuki.
Tidak hanya memotivasi para mahasiswa, Menteri Basuki juga menunjukan jiwa seni-nya dengan mengajak mahasiswa bernyanyi bersama dimana Menteri Basuki sebagai drummer bahkan terjun ke tengah kerumunan mahasiswa yang sangat antusias.
*Menteri Basuki Hadiri Peluncuran Buku Geologi Untuk Negeri*
Usai menghadiri acara PPSMB di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, pada malam hari, Menteri Basuki menghadiri acara Peluncuran Buku “Geologi untuk Negeri” di Gedung Grha Sabha Pramana Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Menteri Basuki merupakan alumni Fakultas Teknik Jurusan Teknik Geologi UGM Angkatan 1973 dan berhasil menamatkan studi S1-nya pada tahun 1979.
Dua buku yang diterbitkan berjudul Perjalanan 59 Tahun Geologi UGM Told dan Untold Story dan buku kedua berjudul Geologi untuk Negeri Solusi Kebijakan Ekstraksi, Mitigasi, dan Konservasi Sumberdaya Geologi.
Menteri Basuki sangat mengapresiasi kehadiran buku karya alumni Teknik Geologi UGM angkatan 83. “Penerbitan buku ini adalah sebuah tindakan berani dan nekad. Saya yakin ini bukan pekerjaan mudah, merangkum semua pendapat menjadi dua buku yang istimewa ini. Terima kasih dan selamat untuk buku yang di dalamnya juga memaparkan kisah yang sebelumnya belum pernah tersampaikan (untold story) tentang perjalanan 59 tahun Teknik Geologi UGM,” pungkas Menteri Basuki. (*)