Payakumbuh – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Payakumbuh dukung rencana KONI Sumbar menggelar Pra Porprov 2018 dan wacana KONI Sumbar hanya menggelar Porprov khusus untuk cabang olahraga yang berprestasi di PON saja.
Pasalnya olahraga Sumbar sudah harus bicara prestasi, bukan lagi untuk prestise serta bukan ajang menghabiskan dana APBD. Karena masa prestise itu sudah habis.
“Jadi disini saya tegaskan, Porprov ini bukan memikirkan target angan angan. Katakanlah satu cabor menargetkan lima emas, padahal realitanya mungkin hanya satu emas saja. Dengan adanya Pra Porprov, target dari masing masing cabor jelas,” ungkap Ketua KONI Payakumbuh Yusra Maiza
KONI Payakumbuh dikatakan Yusra wajib mendukung rencana yamg disampaikan KONI Sumbar, walaupun itu mendapat tantangan dari cabang olahraga, karena niat ini tulus dan tidak main main.
Kalau pemerintah hanya memikirkan Porprov sebuah prestise, tentu tidak perlu ada KONI dan pembinaan atlet. Jika ingin menjadi juara umum, cukup pemerintah beli atlet yang mampu meraih medali, dan prestise bisa didapat.
“Rencana untuk menggelar Pra Porprov sudah kita sampaikan ke anggota. Semua cabor mendukung kecuali sepakbola. Karena di internal sepakbola ada penolakan. Tapi kita tegaskan semua cabor wajib mengikuti Pra Porprov,” jelasnya.
Terkait wacana KONI Sumbar bakal menggelar Porprov 2020 hanya untuk cabor yang berprestasi di PON,Yusra mengatakan wacana itu juga harus direalisasikan pastinya.
Karena ajang Porprov tidak bisa hanya sekedar mengirim cabor dan atlet yang tak punya visi prestasi, atau hanya sekedar hura hura, sehingga menjadi hal yang mubazir saja pemanfaatan dana APBD.
“Keberhasilan KONI dan cabang olahraga itu berpatokan dari segi pembinaan atlet, dengan mewujudkan atlet yang memiliki prestasi di tingkat nasional atau internasional. Kalau tak punya prestasi, untuk apa cabor itu dilibatkan,” tegas Yusra (*)