Seiring waktu, monumen merpati perdamaian tersebut menjadi salahsatu objek wisata kota Padang yang cukup ramai dikunjungi. Namun beberpa bulan belakangan, monumen yang berada di pinggir pantai tersebut terancam abrasi yang cukup memprihatinkan.
Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan Pemko Padang dan Pemprov Sumatera Barat, namun belum bisa secara maksimal melindungi monumen tersebut, bahkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V pun ikut membantu, akan tetapi monumen kebanggaan orang padang itu tetap saja terancam abrasi pantai yang mengintai setiap saat.
Bereaksi cepat menyikapi hal tersebut, BWS Sumatera V, menyurati dan mengajak berbagai instansi terkait seperti Dinas PSDA Sumbar, Dinas PU Kota Padang, dan instansi pemerintah lainnya serta Komunitas Peduli Sungai (KPS) Sumatera Barat, untuk bersama-sama melakukan penanganan segera untuk menyelamatkan monumen tersebut.
Rabu, (30/10), BWS Sumatera V dan berbagai instansi pemerintah serta anggota KPS Sumatera Barat melakukan goro bersama yang juga dihadiri oleh pihak TNI Angkatan Laut, diantaranya, Dandenma Lantamal II, Kol Marinir Bambang Purnama, dan Kadispotmar Lantamal II, Letkol Erwin Desamanasohan. Bahu mereka menumpuk dan menyusun karung pasir serta tetrapot guna melindungi sementara monumen dari abrasi yang mengancam.
Dikatakannya, sampai saat ini BWS Sumatera V sudah melakukan pengusulan kepada Kementerian PUPR, yaitu pengusulan penanganan permanen di tahun 2020. “Untuk penanganan permanennya akan di koordinasi dengan Dinas PU kota Padang yang nantinya akan di sesuaikan pada Groin atau Revetment,” ungkap pria berparas brewok tersebut. (edY)