Padang Pariaman – Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tengah berupaya melaksanakan pemasangan dua jembatan darurat di sekitar jembatan roboh yang berlokasi Sungai Kalu Nagari Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman.
Pemasangan dua jembatan darurat jenis panel dan jenis bailey sudah mulai dilaksanakan dari Selasa (11/12) lalu dengan target jalan nasional ruas Padang – Bukittinggi sudah bisa dilalui lima hari sejak jembatan terputus.
“Insya Allah ruas jalan yang terputus sudah bisa dilalui. Paling lama lima hari,”ujar Gubernur Sumatera Barat Prof Irwan Prayitno kepada sejumlah wartawan baru-baru ini.
Ditempat terpisah, Kepala BPJN III Padang Aidil Fiqri kepada wartawan ketika meninjau kelapangan Rabu (12/12) mengatakan, pemasangan jembatan panel bisa dilaksanakan dua hari dua malam.
“Saat ini sedang dilakukan pemasangan rangka jembatan panel dari Dinas PUPR Sumbar dengan rangka baja dan lantai baja. Sementara Jembatan Bailey dengan rangka baja serta lantai kayu dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang menyusul,”ucap Aidil Fiqri.
Pihaknya menambahkan, untuk jenis jembatan bailey dipasang setelah jembatan panel selesai dan kekurangan komponen jembatan bailey telah datang . Disamping itu juga menunggh pembebasan lahan masyarakat di sekitar jembatan yang roboh telah selesai dilakukan.
“Hari ini Pihak BPJN III melalui Satker PJN I bakal bermusyawarah dengan masyarakat setempat untuk membahas pembebasan lahan untuk pemasangan jembatan bailey ini,”paparnya.
Untuk pembangunan jembatan permanen diungkapkan Aidil, sedang menunggu persetujuan dari Dirjen Bina Marga terkait kebutuhan anggaran serta metode pembangunannya.
“Yang jelas kami saat ini sudah mulai menggambar dan menghitung kebutuhan anggaran untuk pembangunan jembatan permanen. Metode pelaksanaan proyek apakah melalui pelelangan atau dilakukan tender terlebih dahulu, kami tunggu keputusan dari Pak Dirjen Bina Marga,”ujar Aidil menerangkan.
Aidil juga nantinya akan membicarakan permintaan kepada Dirjen Bina Marga agar jembatan panel baru bisa didatangkan ke BPJN III. Mengingat jembatan panel belum dimiliki oleh BPJN III, sementara jembatan jenis itu sangat dibutuhkan.
“Curah hujan di Sumbar beberapa tahun bakangan sangat tinggi, sehingga Sumbar masuk kategori rawan bencana. Sementara BPJN III hanya memiliki jembatan bailey. Untuk itulah diperlukan sekali jembatan panel,”pungkasnya.(ridho)