Kondisi Rumah Reot dan Memprihatinkan
Jika hujan, Pak Sudirman yang tinggal satu rumah dengan istrinya Buk Nona (60th) dan Ita(30th) anaknya yang sudah memiliki 3 orang anak masih balita itu, harus menampung air hujan biar tidak tergenang di dalam rumah, karena atap rumah yang terbuat dari daun Rumbia itu sudah mulai hancur.
Sama dengan dinding rumah yang di tempati mereka, karena sudah lama tidak dibenahi sehingga dinding rumah yang terbuat dari papan itu mayoritas sudah mulai lapuk.
“Setahun ini penglihatan saya sudah tidak jelas lagi, saya kesulitan menafkahi keluarga sehingga untuk menutupi kebutuhan sehari-hari terpaksa istri saya menjadi buruh tani, itu pun kalau ada orang yang membutuhkan,” keluhnya .
Selain itu, musibah juga menimpa suami anak saya Ita , mobil yang dibawanya menabrak seseorang hingga nyawanya tidak dapat tertolong lagi, suaminya saat ini sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanah Datar, sejak itu lah kehidupan kami sering mengalami kesulitan, tutur Pak Sudirman.
Menurut keterangan Pak Aji (55th) warga setempat, keluarga tersebut tidak memiliki harta dan uang untuk memperbaiki rumah warisan yang berdiri diatas tanah mereka sendiri itu.
“Jangankan untuk perbaiki rumah, untuk makan sehari-hari saja mereka serba kekurangan. Mereka beli beras disaat bantuan Raskin telah datang . Hari-harinya hanya dipenuhi doa, air mata dan air hujan,” sebut Aji .
Karena itulah, kata Pak Aji lagi, keluarga tersebut sangat berharap mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan berupa bantuan rumah yang layak huni. (Anto)