Daerah  

Polisi Hentikan Penyelidikan Kematian Petani di Koto Katiak, Keluarga Tolak Autopsi

ilustrasi-pembunuhan

Padangpanjang – Polres Padangpanjang hentikan penyelidikan atas kematian warga Kelurahan Koto Katiak Kecamatan Padangpanjang Timur, karena penolak autopsi dari pihak keluarga, hasil visum yang dilakukan di RSUD Padangpanjang juga tidak ditemukan adanya indikasi tindakan kekerasan terhadap korban.

Warga Koto Katiak RT 03 Syafwardi 41 tahun ditemukan meninggal dunia di kebunnya Senin, 2 Januri 2017 yang berada tidak jauh dari lokasi pembangunan Ismik Senter, korban pertama kali ditemukan oleh adiknya Nur Eva 35 tahun, karena hingga pukul 18:00 wib, kakaknya tersebut belum juga pulang dari kebun, setelah meninggalkan rumah sejak pukul 10:00 wib.

Kapolres Padangpanjang AKBP. Cepi Noval yang di konfirmasi sumbarpost, usai menghadiri acara pelantikan anggota DPRD Pengganti Antar Waktu (PAW) di gedung DPRD Padangpanjang, membenarkan penghentian penyelidikan kematian warga Koto Katiak Kecamatan Padangpanjang Timur tersebut.

“Kita sudah sarankan kepada keluarga korban untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian korban, namun dari pertimbangan yang kami berikan agar mau dilakukan autopsi, keluarga menolak,” jelas AKBP. Cepi Noval.

Autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban yang ditemukan tewas dikebunnnya dekat jalan lingkar Koto Katiak Senin, 02 Januari 2017 sekitar pukul 18:30 wib, dengan ditolaknya autopsi oleh pihak keluarga, penyidikan lebih lanjut atas kematian korban akhirnya dihentikan.

“Kita tidak ingin, dibelakang hari nanti ada tuntutan dari pihak keluarga dan Polisi disalahkan, untuk itu kita menyarankan agar dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian korban,” papar Kapolres Padangpanjang AKBP. Cepi Noval.

Ditambahkannya, hasil visum yang dilakukan terhadap korban Syafwardi di RSUD Kota Padangpanjang juga tidak ditemukan adanya indikasi tindakan kekerasan, dari rekam medik dan keterangan pihak keluarga, Syafriadi juga pernah mengalami stroke ringan yang juga menjadi salah satu alasan keluarga untuk tidak dilakukan autopsi.(In)

Tinggalkan Balasan