Presiden ALSA Indonesia Adhiqhy Putera Imansyah: Profesi Sarjana Hukum Bakal Alami Era Disrupsi

Jakarta — Sebagai bentuk komitmen dalam membantu problematika kerja para intelektual muda di bidang hukum, ALSA (Asian Law Students’ Association) Indonesia telah menggelar ALSA Indonesia Career Talk Show dan Job Expo 24 (AICT 24), yang dilaksanakan di Gedung Graha APIC Tanah Abang Jakarta, sepanjang Sabtu (6/1/2024).

Kegiatan Job Expo yang digagas oleh ALSA tersebut membuka peluang bagi mahasiswa maupun alumni Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia untuk mendapatkan peluang kerja Profesional merintis masa depan. Kegiatan ini salah satu bentuk membantu pemerintah mengatasi penggangguran.

“Sarjana Hukum tidak boleh dibiarkan mengganggur, jika dibiarkan apabila terperosok ke dunia hitam, akan berbahaya. Karena sarjana hukum mengerti seluk beluk dan kilik kilik ilmu hukum”.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden ALSA Indonesia Adhiqhy Putera Imansyah, menjawab wartawan Rabu (10/1/2024) petang lalu di Bandara Internasional Minangkabau.

Kegiatan ALSA awal tahun 2024 itu dihadiri tidak kurang 200 peserta yang pada umumnya alumni dan mahasiswa Fakultas Hukum.

Seperti diketahui ALSA merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri se-Indonesia.

“Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi edukatif dan membuka peluang bagi para jobseeker dan fresh graduate sebagai sarjana hukum” katanya.

Di tahun ini, program AICT hadir dengan kemasan sedikit berbeda dari tahun tahun sebelumnya.

Tahun lalu hanya dalam bentuk talkshow saja. Tema kegiatan tahun ini adalah “Pioneering Pathways In Law: Exploring Diverse Legal Careers” yang berarti mengeksplor berbagai karir dibidang hukum.

Dalam program yang digelar mengawali Tahun 2024 ini, AICT menghadirkan para narasumber
yang professional dan berpengalaman di bidangnya seperti notaris, advokat, bahkan jurnalis.

“Asian Law Students’ Association di singkat “ALSA” Indonesia. juga menghadirkan berbagai company dan law firm yang belum pernah
dihadirkan sebelumnya,” ungkap mahasiswa FHUK Unand ini.

Lebih lanjut dikatakan, pada sesi talkshow hadir sebagai narasumber Eri Setiawan S.H., LL.M. MCIArb, AIIArb. adalah seorang advokat senior dari Assegaf Hamzah &Partners, Irma Devita S.H., M.Kn. notaris senior dan Arief Suditomo, S.H., M.A sebagai jurnalis senior yang sekarang menjabat Programming and Development Director di Media Metro TV.

Para pembicara memberikan ilmu bagaimana kiat kiat untuk menjadi sukses di bidangnya masing masing, selain itu pembicara juga memberikan pandangan kepada anak muda terkait dengan tantangan dan rintangan yang bakal dihadapi 5 -10 tahun kedepan.

”Beberapa tahun kedepan berprofesi dibidang hukum akan menghadapi era baru yaitu era disrupsi digital, dimana para pekerja dituntut untuk bekerja berdampingan dengan teknologi. Sebagai Gen-Z, adik-adik harus memiliki kemampuan yang lebih dan memiliki mental yang kuat dalam dunia pekerjaan.” Ujar
Arief Suditomo saat talk show berlangsung seperti yang diungkapkan Adhiqhy.

Adhiqhy sang presiden ALSA yang baru kali ini dijabat mahasiswa FHUK Unand ini menambahkan, bahwa program AICT ini memberikan semangat baru kepada 150
orang peserta yang ingin terjun kedunia professional. Paling tidak kami ALSA Indonesia turut
memikirkan apa yang menjadi beban pemerintah dalam penanggulangan pengangguran
tingkat tinggi.

Acara AICT ini diyakini memberikan kesan positif dan sangat baik sebagaimana dikatakan Daffa’ Deta selaku Vice President of External Affairs. “Kegiatan seperti inilah yang dibutuhkan masyarakat”.

Sementara itu Alya Setiawan selaku Chief Officer Of Organizational Development ALSA Indonesia, berharap agar kegiatan ini tetap rutin dilaksanakan setiap tahun mengingat kebutuhan masyarakat yang tinggi terutama Sarjana Hukum yang masih membutuhkan pekerjaan. Dan
tentunya, sudah menjadi tugas ALSA Indonesia untuk menyediakan platform untuk saling berinteraksi terhadap kebutuhan itu serta senantiasa memberikan educational di bidang hukum. (ag)