Wisata Tele Geopark Kaldera Toba Kini Miliki Toilet Bersih dan Ramah Lingkungan

IMG-20180326-WA0029

Samosir — Kawasan Wisata Tele, Geopark Kaldera Toba di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir dikenal sebagai lokasi terbaik untuk menikmati pemandangan Danau Toba. Fasilitas di lokasi tersebut kini semakin lengkap dengan dibangunnya tempat istirahat (rest area) dua lantai berstandar internasional dan ramah lingkungan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang).

Di lantai satu terdapat toilet (5 toilet wanita, 3 toilet pria, 1 toilet difabel), mushola, ruang menyusui dan area parkir. Di lantai dua terdapat area seluas 214 m2 terdapat rumah kaca sebagai ruang serbaguna berkapasitas 40 orang, spot swafoto dan balkon.

Pembangunan tempat istirahat tersebut untuk mendukung wisata Tele yang merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Selain itu dengan fasilitas yang memadai Geopark Kaldera Toba memenuhi kriteria penilaian Global Geopark Network Unesco sebagai salah satu Geopark Global.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN harus direncanakan secara terpadu, tidak hanya fokus pada satu sisi saja melainkan pada keseluruhan aspek, mulai dari penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk.

Salah satu aspek penting yang menjadi pertimbangan wisatawan adalah ketersediaan toilet bersih di lokasi wisata. Di tempat istirahat Wisata Tele, toilet yang dibangun Kementerian PUPR telah dilengkapi dengan instalasi pengolahan air dan instalasi pengolahan air limbah sehingga ramah lingkungan.

Pengolahan air baku menjadi air bersih menggunakan teknologi multiple tray aerator dan pengolahan air siap minum melalui teknologi reverse osmosis. Untuk pengolahan limbah digunakan teknologi biofil dimana air limbah diproses menggunakan sistem anaerobik dalam bak penampungan berkapasitas 5.000 liter yang hasilnya dialirkan ke empat kolam sanita.

Empat kolam sanita memiliki empat jenis tanaman berbeda yakni tanaman kana air, bambu air, papyrus, dan melati air yang berfungsi menetralisir sisa limbah sehingga air yang keluar dari kolam telah memenuhi baku mutu.

“Ini merupakan replikasi perdana setelah sebelumnya telah dilakukan uji coba oleh Balitbang. Hal ini juga membuktikan teknologi Balitbang juga bisa dikerjakan oleh penyedia jasa,” kata Kepala Pusat Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT) Badan Litbang, Kementerian PUPR Rezeki Paranginangin usai melakukan serah terima pengelolaan IPA-IPAL di rest area Wisata Tele kepada Pemkab Samosir, Sumatera Utara, Jumat (23/3/2018).

Meskipun sudah serah terima, namun untuk enam bulan kedepan, pemeliharaan masih dilakukan oleh penyedia jasa yakni PT. Duta Cahaya Deli dengan sistem rancang bangun (design and build) yang dibiayai APBN tahun anggaran 2017 sebesar Rp3,3 miliar. Tidak hanya bangunan fisik, aspek operasi dan pemeliharaan juga disiapkan dengan melakukan sosialisasi pengenalan teknologi kepada pemerintah daerah.

Bupati Samosir Rapidin Simbolon yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya atas dibangunnya fasilitas tersebut dan siap merawatnya. “Fasilitas tersebut akan dikelola Dinas Pariwisata atau Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir,” tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan