Warning, Sumbar Krisis Petinju

IMG_20180216_111647

Padang – Lampu kuning sudah menyala untuk Pengurus provinsi (Pengprov) Pertina Sumbar. Betapa tidak, saat ini Sumbar krisis petinju potensial untuk berprestasi di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Provinsi Papua.

Dilihat dari beberapa kejuaraan tinju terakhir seperti di Piala Kapolda Metro Jaya 2018, semua petinju Sumbar tumbang. Padahal tidak ada petinju nasional yang tampil, karena sedang Pelatnas Asian Games.

Kejurnas Tinju Piala Gubernur NTB 2017 juga seluruh petinju yang turun mengalami kekalahan. Pada Kejurnas Tinju Pangkal Pinang 2017 juga tak ada petinju Sumbar yang mendapat medali.

“Saat ini Sumbar krisis petinju berprestasi. Prediksi saya sementara tak satupun petinju Sumbar dapat medali di PON jika tak segera dibenahi. Tolok ukur terakhir yang sangat jelas terlihat, tidak ada satupun petinju Sumbar yang masuk Pelatnas Tinju,” Kata Mantan Petinju Sumbar Amri Yusran Nasution saat diskusi ringan dengan Aliansi Jurnalis Olahraga Sumbar.

Amri Yusran menilai, pembinaan petinju Sumbar sudah jauh tertinggal dari daerah lain. Harusnya di iven sekelas Open Turnamen tinju dan iven sekelas Kejurnas, minimal ada petinju Sumbar masuk final.

Ia melihat pembinaan petinju tak berjalan secara berkesinambungan. Sebagai contoh bibit petinju potensial dari PPLP, setelah tamat dari sana sudah tidak bisa berprestasi. Karena alumni PPLP tidak dibina dengan baik Pengprov Pertina Sumbar.

“Harusnya setelah mereka tamat dari PPLP langsung disambut Pertina Sumbar untuk dibina. Jika tak dibina ya alumni PPLP ini hanya bisa berbicara di Kejurda saja,” kata pria yang pernah meraih emas di PON 2004 Sumatera Selatan ini.

Pria yang juga memiliki sertifikat pelatih tinju internasional IOC tahun 2004 lalu ini menyarankan Pengprov Pertina Sumbar segera berbenah untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain.

Untuk target awal tentu minimal harus lolos PON. Karena untuk lolos PON sangat berat, minimal harus berada di posisi empat besar Kejurnas Pra PON atau medali emas di Porwil.

“Keadaan seperti ini harus segera dibenahi Pengprov Pertina Sumbar. Kalau melihat dari peta kekuatan saat ini, kita sudah jauh tertinggal dari daerah lain. Kita harus giat untuk mengejar ketertinggalan. Tidak ada saling menyalahkan lagi, petinju harus dibina dengan baik,” pungkasnya. (Ridho)

Tinggalkan Balasan