Walau Kurang Diperhatikan KONI Sumbar, IMI Siap Berjuang Dulang Prestasi

imi

Padang – Tak maksimalnya perhatian KONI Sumbar kepada cabor balap motor dikeluhkan Sekretaris Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumbar Desyontori.Kekurangan tersebut adalah karena KONI hanya membantu 3 pembalap, 1 pelatih, dan 1 mekanik ke PON Jabar.

Padahal dikatakan Desyontori, cabor balap motor untuk mencapai juara harus memiliki satu kesatuan antara motor, atlet, pelatih, mekanik, dan kru. Jika salah satu komponen ini tak bisa bekerja maksimal, maka hasil pembalap pun juga otomatis tak maksimal.

Idealnya dikatakan Desyontori, untuk menurunkan tiga pembalap, masing-masing pembalap harus memiliki 1 pelatih, 1 mekanik,1 asisten mekanik, dan 2 kru. Mereka punya tugas dan fungsi masing-masing dalam balapan.

“Kunci di balap motor atlet , mekanik, dan kru saling mendukung. Teknik membalap berada ditangan kru, karena kru yang melihat teknik pembalap sendiri dilintasan, dan teknik pembalap lawan.Kalau pelatih sifatnya untuk menempa fisik atlet, agar ketahanan membalap lebih terjaga. Sementara mekanik untuk mempreteli motor pembalap agar lebih kencang,”rincinya.

Pria yang akrab disapa Tenok ini mengaku udah mengajukan nama mekanik dan kru yang dibutuhkan. Bahkan nama-nama ini sudah lama diajukan ke KONI, mengingat pentingnya fungsi dua komponen ini, namun sayang belum dikabulkan.

Meskipun tak penuh dibantu KONI, IMI Sumbar, diungkapkan Desyontori, akan tetap berangkatkan mekanik 4 orang, asisten mekanik 3 orang, kru 3 orang, ofisial 6 orang,pelatih 2 orang, atlet 3 orang,serta manejer 1 orang.

“Dibandingkan dengan cabor lain yang sifatnya tak terukur, balap motor memerlukan banyak peralatan dan petugas. Jadi atlet, mekanik,dan pelatih yang ditanggung KONI berangkat Selasa menggunakan jalur udara. Sementara yang lain berangkat Senin menggunakan jalur darat,karena mereka juga membawa peralatan dan perlengkapan balap,”pungkasnya.(Ridho)

Tinggalkan Balasan