Untuk Kebutuhan Pasokan Air di NTT, Presiden Resmikan 3 Proyek Prestisius

IMG-20180109-WA0004

IMG-20180110-WA0004

Kupang—Presiden Joko Widodo, Selasa, 9 Januari 2018 meresmikan pengisian Bendungan Raknamo, PLBN Wini dan PLBN Motamasin. Peresmian dipusatkan di Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang dan dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

“Setiap saya kesini problemnya hanya satu yakni air. Bila kita bisa selesaikan, kesejahteraan dan ekonomi akan meningkat. Pembangunan 7 bendungan menjadi jawaban kerinduan masyarakat NTT akan ketersediaan air” jelas Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Pembangunan bendungan dibutuhkan karena kondisi alam dan rentang waktu musim hujan di NTT lebih singkat daripada musim panas. Hadirnya bendungan dapat menampung air saat musim hujan dan menahan aliran sungai agar tidak langsung ke laut.

Presiden Jokowi juga berpesan agar bendungan yang dibangun dilengkapi dengan jaringan irigasi sehingga air dapat benar-benar sampai ke sawah petani.

Bendungan Raknamo mulai dibangun 20 Desember 2014 dan selesai lebih cepat 13 bulan dari target semula yakni Januari 2019.

Bendungan Raknamo adalah yang pertama dibangun dan selesai dari program pembangunan 49 bendungan baru pada masa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres JK.

Bagi provinsi NTT, Raknamo menjadi bendungan pertama yang selesai dari tujuh bendungan yang dibangun. Bendungan lainnya adalah Rotiklot, Napun Gete, Temef, Manekin, Mbay dan Kolhua.

IMG-20180110-WA0008

IMG-20180110-WA0016

Sementara itu Menteri Basuki mengatakan bahwa percepatan konstruksi bendungan dimungkinkan karena pengadaan lahan berjalan lancar atas dukungan penuh dari masyarakat NTT, kondisi jalan akses yang baik, sehingga mobilisasi alat berat mudah dilakukan dan dapat bekerja hingga tiga shift sehari.

Kapasitas Raknamo sebesar 14 juta meter kubik, akan dimanfaatkan untuk irigasi 1.250 hektar di Kabupaten Kupang. Selain itu menjadi sumber air baku dengan kapasitas 100 liter per detik, pembangkit listrik tenaga mikro sebesar 220 kilowatt dan pengendalian banjir.

Biaya pembangunannya sebesar Rp 760 miliar dengan kontraktor pelaksana adalah PT. Waskita Karya.

*PLBN Wini dan PLBN Motamasin*

Sementara itu mengenai Pos Lintas Batas Negara (PLBN), Presiden Jokowi menyampaikan agar masyarakat mengidentifikasi potensi perdagaan sekitarnya. Pembangunan lanjutan pos lintas batas dilakukan Kementerian PUPR saat ini tengah dilakukan berupa pasar modern, terminal dan wisma Indonesia.

Diresmikannya PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Motamasin di Kabupaten Malaka maka tiga PLBN di NTT sudah seluruhnya diresmikan. Sebelumnya pada 28 Desember 2016, Presiden Jokowi telah meresmikan PLBN Motaain di Kabupaten Belu.

PLBN Motamasin memiliki luas lahan 11,29 ha, mulai dibangun 23 Desember 2015 dan selesai 16 Desember 2016. Kontraktor pelaksana adalah PT. Nindya Karya dan konsultan manajemen konstruksi PT. Ciriajasa Rancang Bangun dengan biaya Rp 128,4 miliar.

PLBN Wini dibangun diatas lahan seluas 4,42 ha yang dimulai 22 Desember 2015 dan rampung 15 Desember 2016. Kontraktor pelaksana PT. Pembangunan Perumahan dan konsultan manajemen konstruksi PT. Indah Karya dengan biaya Rp 130,3 miliar.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki adalah Irjen Rildo Ananda Anwar, Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Agus Sosiawan dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang Bambang Nurhadi.(*)

Tinggalkan Balasan