PADANG PARIAMAN – Sebanyak 16 partai Final cabang olahraga tinju yang seharusnya dipertandingkan, Minggu (25/11) malam, gagal dipertandingkan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV di Kabupaten Padang Pariaman.
Ketua Pengurus provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina) Sumatra Barat berang atas kegagalan pertandingan tersebut, karena Panitia Besar (PB) Porprov tidak punya iktikad baik membayarkan honor wasit juri dan panitia.
“Honor wasit juri dan panitia tidak dibayar, saya menilai Porprov kali ini menjadi Porprov terburuk dalam kurun waktu 10 tahun belakangan,”Ujar Togi Tobing didampingi Farzil Ale Sekum Pertina kepada wartawan dengan nada geram di Venue Porprov Tinju Pasar Pakandangan.
Ia malu dengan wasit juri tinju yang didatangkan Pertina Sumbar dari Singapura, Malaysia, wasit luar Sumbar, serta wasit dalam Sumbar dan panitia lokal. Karena honor dimaksud tak dibayarkan oleh tuan rumah dengan tepat waktu.
“Biasanya pembayaran honor ini sudah dibayarkan Panitia Porprov sebelum pelaksanaan babak semifinal. Sebagai contoh pada Porprov XIV Padang,”Urai Togi yang juga pria tinggi tegap ini.
Ketua KONI Sumbar Syaiful ketika dikonfirmasi permasalahan ini juga menyarankan kepada PB Porprov untuk membayarkan honor wasit juri dan panitia. Sebab, dampaknya akan membuat tuan rumah malu.
“Hhendaknya tuan rumah bayarkanlah honor panitia sebelum keringat mereka kering. Segeralah bayarkan agar pelaksanaan Porprov XV yang telah sukses ini tidak tercederai akibat honor ini,”ujar Syaiful.
Sebagai salah satu solusinya dijelaskan Syaiful, uang Rp 5 miliar yang dibantu Pemprov Sumbar bisa dipakai untuk pembayaran honor wasit juri dan panitia.
“Non tunai itu berlaku untuk ASN di pemerintahan. Kalau Pelaksanaan Porprov ini lex specialis. Uang Rp 5 milyar bantuan Pemprov Sumbar bisa dipakai,”pungkasnya. (*)