Sumbar  

Terima Kasih PT Semen Padang dan Korem 032 Terangi Rumah Kami

IMG-20170816-WA0018

PADANG PARIAMAN – Sebanyak 150 kepala keluarga (KK) warga Jorong Gumali Bukit Jariang, Nagari Guguak Kuranji Ilir, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, sejak 15 Agustus 2017 serasa baru merasakan kemerdekaan. Mereka merasa terharu setelah jorong mereka yang selama ini tidak tersentuh penerangan, bisa terang benderang dua hari menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-72 diperingati.

“Sejak saya kecil memang daerah ini belum pernah ada listrik, dan baru saat ini setelah 72 tahun merdeka berkat adanya bantuan dari pihak PT Semen Padang dan TNI, di saat usia senja saya tahu rasanya saat malam hari ada lampu yang menerangi setiap sudut rumah ini,” kata Maimunah (75 th), warga yang tinggal di atas bukit Jorong Gumali Bukit Jariang.

Jajaran Kodam Bukit I Barisan dalam hal ini Korem 032 Wirabraja menggandeng PT Semen Padang meluncurkan program Bukit Barisan Bersinar Semen Padang, untuk membantu masyarakat mendapatkan haknya menikmati penerangan di rumah, tempat ibadah, sekolah, tempat bermain dan penerangan jalan umum. Untuk kegiatan ini, PT Semen Padang menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,1 Miliar yang pengalokasiannya dilaksanakan selama dua tahap, yakni Rp500 juta untuk tahun 2017 dan Rp600juta untuk tahun 2018.

Lokasi yang jadi sasaran program tahun ini adalah di Padangpariaman, dimana tercatat sebanyak 1.000 rumah yang belum menikmati fasilitas penerangan.

Peresmian program Bukit Barisan Bersinar di Jorong Gumali Bukit Jariang itu dilaksanakan oleh Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari, yang dihadiri Direksi Semen Padang diwakili Kepala Departemen Komunikasi & Sarana Umum Iskandar Z Lubis, Wakil Bupati Paangpariaman Suhatri Bur. Peresmian program itu ditandai dengan penandatanganan prasasti pemakaian Lampu Tentara Rakyat (Lamtera) di daerah tersebut, pada Selasa malam (15/8).

Jorong Gumali Bukit Jariang merupakan salah satu daerah terpencil yang berjarak sekitar 54 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman, Sungai Geringging. Sebayak 150 KK yang bermukim di jorong tersebut bermata pencaharian sebagai petani, dengan bertanam padi, dan jengkol. Hasil pertanian itu mereka dijual, dan kadang-kadang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Saya sangat bersyukur dan berterimakasih pada Semen Padang dan TNI, atas perhatian pada warga daerah ini.

Selama ini kami hanya mengandalkan lampu minyak (teplok) dan anak-anak serta cucu-cucu kami jika ingi

belajar malam harinya bergantung pada cahaya dari lampu itu,” tutur Maimunah.

Senada dengan Mak Maimunah, Yanti (32) yang memiliki bayi berusia 1,5 tahun, selama ini saat malam warga memanfaatkan lampu minyak sebagai penerangan. Karena kampungnya gelap di malam hari, usai Shalat Isya, warga sudah sudah tidur.

“Dengan bantuan penerangan ini semua masyarakat di daerah ini sangat terbantu, tidak hanya bagi pendidikan anak-anak di rumah yang ingin belajar saat malam hari, namun juga aktivitas ibadah, hingga pekerjaan para orang tua-tua disini yang umumnya merupakan petani,” jelasnya.

Kepala Departemen Komunikasi & Sarana Umum PT Semen Padang Iskandar Z Lubis, mengatakan, kepedulian terhadap warga Jorong Gumali Bukit Jariang merupakan bentuk kepedulian CSR Semen Padang dengan tema “Basinergi Membangun Nagari. “Dengan program ini kita dapat melihat sinergi semua pihak, mulai dari TNI, Semen Padang, dan pengusaha. Saya berharap agar masyarakat disini kedepannya dapat maju, dan Semen Padang terus konsisten berusahaan hadir di tengah masyarakat memberikan manfaat bagi semua orang, sebagai bentuk pengabdian untuk nagari,” kata Iskandar.

Dengan adanya fasilitas penerangan di rumah-rumah masyarakat merupakan awal dari langkah maju daerah ini. Anak-anak dapat belajar dengan baik, pemuda dapat melaksanakan aktivitas pada malam hari, dan semoga semua yang dilakukan dengan sinergi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari menjelaskan, dengan program Bukit Barisan Bersinar melalui Lamtera warga yang selama ini tidak tidak pernah menikmati penerangan pantas bersyukur karena lampu telah masuk ke rumah masing-masing.

“Ini merupakan kado terindah dalam HUT RI ke-72 bagi masyarakat yang ada di sini, 150 KK dapat menikmati listrik, dan ini menandakan negara hadir untuk rakyat,” kata Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari.

Ia menambahkan, bergabungnya PT Semen Padang yang memberikan bantuan pada masyarakat dengan bekerjasama dengan TNI ini, semoga bermanfaat bagi semua pihak, dan berharap BUMN lain yang belum terlibat dalam program ini dapat untuk juga ikut membantu masyarakat, sebab Lamtera merupakan bagian dari program nasional.

Dandim 0308/Pariaman Letkol Arh Hermawansyah, menjelaskan dari pendataan yang dilakukan kabupaten tersebut, masih ada 1.000 rumah yang belum teraliri listrik, dan dengan adanya kegiatan ini diharapkan semua rumah yang belum teraliri listrik akan dapat menikmati penerangan.

Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengatakan bantuan seperti penerangan ini memang merupakan hal yang dibutuhkan masyarakat setempat.

“Kami dari pemerintah daerah sangat berterimakasih atas kegitan ini, yang telah memudahkan masyarakat. Ini akan jadi pendorong bagi pemerintah daerah untuk juga terus aktiv meningkatkan peran dalam mamajukan masyarakat,” jelasnya.

Program Lamtera itu melalui pendistribusian Lampu Light Emitting Diode (LED) Lampu ekonomis dengan memanfaatkan Aki LED yang diproduksi oleh mantan dosen ITB Ujang Koswara, dibuat khusus dengan setrum dari aki kendaraan bermotor. Selain jadi hemat energi, lampu itu mengurangi gas karbondioksida. Ini merupakan program Limar yakni Listrik Mandiri Rakyat yang dirintis sejak 2008.

Menurut Ujang Koswara, lampu Limar berwujud seperti bohlam biasa. Namun, sumber cahayanya berasal dari 19 lampu LED yang dipasang melingkar. Agar cahayanya tersebar merata secara luas, Ujang mendesain khusus cangkang lampunya dengan bentuk seperti bola golf.

Setiap lampu dayanya 1,5 watt yang terangnya setara 10 watt lampu biasa. Lampu Limar dibuat khusus buat masyarakat pelosok yang kampungnya belum sejahtera listrik. Sumber energi lampu berasal dari aki basah yang biasa dipakai pada motor atau mobil. Contoh dengan aki mobil berkapasitas 35 Ampere Hour akan habis selama 12 hari jika dipakai untuk menyalakan 5 lampu Limar sekaligus selama 12 jam setiap hari.

Jika kelima lampu terpasang 8 jam setiap hari, aki bisa dipakai untuk 16 hari. Biasanya penduduk hemat sendiri sehingga isi ulang aki bisa hanya sebulan sekali. Isi ulang aki atau baterai itu bisa dengan genset, pembangkit listrik tenaga air mikrohidro, tenaga angin, surya, atau dipasang lagi akinya ke kendaraan.

“TNI dan Semen Padang sebagai BUMN di Sumbar telah menunjukan kepedulian kepada masyarakat, semoga dengan lampu ini masyarakat akan terbantu, dan PT Semen Padang terus memajukan nagari seperti yang telah dilakukan selama ini,” demikian Ujang Koswara. (*)

Tinggalkan Balasan