PADANG – Teguh Widodo, Ketua Serikat Pekerja (SP) Indocement Tunggal Prakarsa Citeuruep, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia (FSP ISI) melalui Kongres Nasional V yang digelar di Padang, Kamis (19/7/2018). Sebagai Sekum, terpilih Kiki Warlansyah, yang saat ini menjabat Sekum Serikat Pekerja Semen Padang.
“Pak Teguh dan Pak Kiki dipilih secara aklamasi dalam satu paket dan keduanya diusung oleh seluruh delegasi serikat pekerja sembilan perusahaan semen di Indonesia yang tergabung dalam FSP ISI,” kata Ketua Sidang Kongres V FSP ISI, Bambang Wiyoso.
Rangkaian Kongres V dari awal hingga terpilihnya pengurus baru FSI ISI untuk tiga tahun ke depan, diawali dengan laporan pertanggung jawaban (LPJ) pengurus lama. Setelah disetujui, dilanjutkan dengan amandemen AD/ART.
AmandemenAD/ART itu dilakukan karena sebagian dari aturannya sudah tak relevan lagi. Jadi butuh AD/ART yang baru sesuai dengan kebutuhan organisasi. Contohnya soal iuran yang dulunya masih rendah dinaikan nilainya sesuai kebutuhan organisasi.
Setelah terpilih, kepengurusan baru ini menyusun bidang-bidang yang akan membantu ketua dan sekum dalam menjalankan organisasi.
Kepada pengurus FSP ISI terpilih, Bambang pun berharap agar terus melanjutkan perjuangan pengurus sebelumnya, terutama soal kebijakan beberapa industri semen baru asal China yang tidak memperbolehkan karyawannya untuk mendirikan serikat pekerja, dan soal impor semen dan klinker yang tentunya, merugikan industri semen yang sudah ada sebelumnya, karena saat ini produksi semen di Indonesia sudah over kapasitas.
“Pengurus FSP ISI yang baru diharapkan bisa memperjuangkan apa yang telah diperjuangkan oleh pengurus sebelumnya, sehingga kondisi industri persemen di Indonesia kembali membaik, termasuk mendesak pemerintah untuk melakukan moratorium pendirian pabrik semen baru di Indonesia,” harap Bambang.
Roadshow
Ketua Umum FSP ISI terpilih, Teguh Widodo, mengatakan, setelah terpilih pihaknya akan melakukan roadshow ke stakeholders terkait, seperti Asosiasi Semen Indonesia (ASI) dalam hal meningkatkan koordinasi. Selanjutnya, akan menemui pemerintah untuk mendesak moratorium pembangunan pabrik semen baru di Indonesia, termasuk menyampaikan aspirasi ke DPR RI.
Di samping itu, FSP ISI akan meminta pemerintah untuk memperhatikan industri semen yang ada saat ini serta, meminta pemerintah untuk meminta perusahaan semen yang baru berdiri di Indonesia, khususnya dari China, mengizinkan karyawannya mendirikan serikat pekerja. (*)
(*)