Tak ada Tempat Buat Atlet Luar Sumbar

DSC_0900

KONI Sumbar, Syaiful, SH. M.hum kebijakan dan keputusannya bikin pelaku olahraga Ranah Minang terkaget-kaget. Dampaknya yang merasa tak sejalan dan kepentingan terganggu terpaksa menepi. Kemudian, diam-diam melakukan perlawanan dengan berbagai cara. Hasilnya, sampai sekarang Syaiful masih gagah perkasa duduk di kursi KONI tanpa tergoyahkan.

Syaiful bukannya tak tahu ada pergerakan ingin mendongkelnya. Tapi dia tetap tenang dan mengikuti irama main lawannya itu. Informasi didapat dari kalangan dia percaya dijadikan masukan dan tameng pertahanan agar olahraga Sumbar berjalan menurut alur. Berbagai keputusan yang merugikan pemain-pemain lama dalam mengeruk rupiah, tanpa basa-basi dia putus mata rantainya.

Begitulah Syaiful mantan Ketua Pemuda Pancasila Kota Padang, tak gentar dengan gertak dan permainan pihak yang merasa dirugikan. Pria 53 tahun ini, tetap fokus berkerja demi kejayaan olahraga Sumbar di tanah air. Kritikan yang datang bertubi-tubi dia hadapi dengan bijaksana, meski ada kesan arogan. Tapi samuanya itu, tak lain demi atlet Sumbar.

Sejak menjabat Ketua KONI Sumbar, Syaiful sering berseberangan dengan pengurus cabang olahraga, terutama menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).  Karena dia inginkan ivent 2 tahunan itu punya prestasi nasional. Tapi dapat tantangan dari punya kepentingan. Berikut wawancara khusus wartawan Sumbar Post, Almadi dengan Ketua KONI Sumbar, Syaiful.

Keputusan anda sering fenomenal dan mengganggu beberapa pihak yang punya kepentingan, bagaimana menyikapinya?

   Semua saya lakukan tak lain demi atlet dan kemajuan olahraga Sumbar. Memang saya akui keputusan itu merugikan mereka yang punya kepentingan. Tapi saya harus komit, kalau tidak sekarang kapan lagi dilakukan perobahan. Demi masa depan olahraga Sumbar, saya harus melakukan perobahan meski dapat perlawanan dari mereka yang merasa terganggu dengan kebijakan itu.

Bagaimana dengan PABBSI yang sempat melakukan perlawanan karena tidak seperti sebelumnya,  disebabkan kurangnya jumlah medali setiap nomor pertandigan?

Persoalan tersebut memang sempat dapat perlawanan keras dari teman-teman PABBSI. Tapi setelah saya lakukan koordinasi dengan PB PABSI dan berdasarkan aturan pada multi iven. Akhirnya mereka mengerti, Sekarang tidak ada masalah lagi dan menyatakan siap mensukseskan Porprov.

Apakah anda tidak takut dikudeta akibat dari kebijakan dinilai merugikan kepentingan mereka, karena ada indikasi bakal muncul mosi tidak percaya?

Kenapa saya harus takut. Semua keputusan berdasarkan aturan yang berlaku. Wajar mereka tidak senang karena kepentinganya terganggu. Saya sudah tahu kok, mereka itu kasak-kusuk cari dukungan kemana-kemana untuk mendongkel saya.

Sekarang tanpa sosialisasi anda melakukan gebrakan yaitu, Sistim Pendataan Keolahragaan Secara Online (SIDRAGON) pada Porprov XV, ini apa tujuannya?

Nah, ini perlu saya luruskan. Tujuan Sindragon untuk mendata jumlah atlet asal Sumbar yang bertarung di Porprov XV Pariaman. Sejak dulunya, kita tidak punya data atlet yang mengikuti Porprov. Sedangkan dampak positifnya, mencegah masuknya atlet luar Sumbar.

Kita pernah kecolongan, atlet yang meraih medali emas Porprov lalu dipanggil untuk kontingan Sumbar mengikuti Porwil dan Kejurnas. Anehnya, mereka tidak datang dan waktu Porwil atlet tersebut memperkuat kontingen tetangga. Apakah hal seperti itu kita biarkan terus. Jadi sekarang kita harus bertegas-tegas, sebab Porprov adalah ajang untuk atlet Sumatera Barat.

Soal sosialisasi yang mereka ributkan, saya merasa sangat janggal. Harusnya mereka sebagai pembina olahraga mengutamakan atletnya sendiri bukan atlet luar. Haruskah saya mensosialisasikan agar jangan melakukan pencurian. Padahal, perbuatan tersebut melanggar aturan dan hukum.

Berapa jumlah atlet yang terdata di Sindragon?

Sampai rapat terakhir atlet yang bakal bertarung pada Porprov XV berjumlah 6877 orang. Sedangkan atlet yang tidak terdaftar sekitar 706 orang. (***)

 

Tinggalkan Balasan