Padang – Alokasi anggaran Ditjen Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang di tahun 2019 lebih kurang Rp 952 tahun. Alokasi tersebut turun jauh dibanding tahun 2018 lalu sebesar Rp 1.1 triliun.
Alokasi anggaran sebesar itu dibagi kedalam 60 paket pekerjaan fisik jalan dan jembatan. Disamping itu juga ada dua pakwt Multi Years Contract (MYC), yaitu paket pekerjaan jalan Tapan sampai ke Batas Bengkulu sejauh 50 km, serta dari Surian sampai ke Batas Kerinci Provinsi Jambi sepanjang 90 km.
Penurunan alokasi anggaran dikatakan Kepala BPJN III Padang Aidil Fiqri ketika diwawancarai Sumbar Post mengatakan, penurunan anggaran untuk BPJN III bukan karena kinerja menurun.
Akan tetapi karena banyaknya jalan non nasional yang dikelola oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Beberapa ruas jalan non nasional yang dikelola oleh Kementrian PUPR melalui Diskresi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, ruas jalan Palembayan – Matur, ruas jalan Trans Mentawai, serta ruas jalan dan jembatan lainnya.
“Anggaran untuk ruas jalan non nasional tersebut mencapai Rp 300 miliar. Cukup banyak untuk Sumbar. Ruas jalan nasional dipressure anggarannya, dilarikan ke ruas jalan non nasional,”bebernya.
Untuk kinerja BPJN III selama 2018, diakui Aidil mencapai 89.32 persen per 10 Desember lalu. Namun ia optimis kinerja meningkat hingga 92 sampai 94 persen per 31 Desember.
Aidil beralasan, tidak terserapnya realisasi fisik anggaran BPJN III dikarenakan beberapa ruas jalan mengalami keterlambatan dalam pekerjaan. Seperti di ruas jalan Baso Payakumbuh hingga Batas Riau, ruas jalan di Pasaman Barat, serta jembatan di Pariaman.
Pada 2019, pihaknya berencana bakal melakukan lelang sedini mungkin. Proses lelang juga bakal diperketat, agar kontraktor yang mengerjakan proyek memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Disamping itu juga meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) BPJN III Padang dengan melakukan evaluasi kinerja 2018.(ridho)