Indeks

Sektor Pertanian Jadi Salah Satu Keberhasilan Pembangunan di Desa

Jakarta – Keberhasilan dalam mengurangi angka kemiskinan di desa dan mengurangi desa tertinggal serta meningkatnya pendapatan didesa tidak terlepas dari dukungan sejumlah stakeholder dari Pemerintah, swasta, perbankan dan lapisan masyarakat terutama disektor pertanian.

“Karena sekitar 82 persen masyarakat kita tinggal di pedesaan yang mayoritas tergantung dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan maupun perikanan,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2019 yang dibuka oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Hotel Bidakara pada Senin (14/1).

Eko menjelaskan bahwa Kemendes PDTT dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) telah menargetkan untuk mengentaskan 5.000 desa tertinggal dan menciptakan 2.000 desa mandiri hingga tahun 2019.

Namun, dalam pelaksanaanya, berdasarkan hasil potensi desa yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik ternyata telah melampaui target RPJMN yakni hingga 2018 tercatat jumlah desa tertinggal mengalami penurunan sebanyak 6.518 desa dari 19.750 desa pada 2014 menjadi 13.232 desa pda 2018 dan menciptakan desa mandiri sebanyak 2.665 desa dari 2.894 desa pada 2014 menjadi 5.559 desa mandiri.

“Angka kemiskinan terjadi penurunan sebesar 1,82 juta jiwa. yang lebih membanggakan angka penurunan didesa lebih besar dibandingkan di kota. kalau didesa menurun sekita 1,2 juta jiwa dan di kota 580 ribu. namun, harus diakui bahwa jumlah orang miskin masih lebih banyak di desa daripada dikota. Tapi, jika angka kemiskinan didesa bisa terus kita pertahankan, maka dalam waktu 5 tahun kedepan jumlah orang miskin didesa akan lebih kecil dari pada dikota,” katanya.

Bukan itu saja, kerja keras dari berbagai pihak secara bersama-sama terutama didorong oleh keberhasilan disektor pertanian selama 4 tahun ini telah terjadi peningkatan pendapatan yang sangat signifikan. kalau ditahun 2014 pendapatan perkapita didesa hanya 572 ribu perkapita perbulan, di tahun 2018 angka pendapatan perkapitanya telah mengalami peningkatan menjadi 874.000 perkapita perbulan.

“kalau ini bisa kita pertahankan, 5 tahun yang akan datang pendapatan perkapita didesa itu sudah lebih dari 2 juta. semua ini salah satu faktor utamanya adalah keberhasilan disektor pertanian,”ulasnya.

Lebih lanjut Eko menjelaskan, Kemendes bekerjasama dengan sejumlah stakeholder yang salah satunya kementerian pertanian dengan mengembangkan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

“Karena kalau kita keroyok ini akan lebih cepat meningkatkan pertumbuhan didesa dan pendapatan masyarakat desa. Mudah-mudahan cita-cita untuk Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur bisa terlaksana dan Indonesia juga akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar didunia,”pungkasnya.(ridho)

Exit mobile version