Indeks

Negeri Sembilan Tetap Jadi Pusat Pelestarian Adat Perpatih di Malaysia

Kualalumpur — Seremban Negeri Sembilan Malaysia secara berkelanjutan tetap bersikukuh melestarikan adat perpatih sebagai warisan budaya Minangkabau, yang ditandai dengan pertemuan program Rapat Adat Perpatih di Dewan Pekerti The Kenduri di Negeri Sembilan menurut sebuah laporan yang dirilis pada Kamis (5/6).

Pertubuhan Jaringan Masyarakat Minangkabau Malaysia (JM3) untuk rapat tersebut hadir bersama perwakilan lainya, yakni pejabat Kebudayaan dan Kesenian Negara Negeri Sembilan, Pejabat Musium Negeri Sembilan, The Kenduri, pejabat, Warisan Negara Negeri Sembilan Angota Yayasan Budi dan Perwakilan dari Kuala Pilah, Jelebu dan perwakilan dari Rembau .

Sebagai pembicara kunci dalam pertemuan tersebut, dilaporkan dalam rilis itu adalah YBhg Tan Sri Dr Rais Yatim, Mantan Speaker Dewan Negara, dengan panelis lainya diantaranya, Profesor Ulung Datuk Dr Shamsul Amri Baharuddin FASc Pengarah Pengasas Inst Kajian Eknik (KITA) UKM, yang menyampaikan tajuk “Masa Depan Kelangsungan Adat Perpatih Sebuah Pandangan dan Harapan.

Untuk panelis lainya adalah Prof Emiritus Dr Muhamad Mokhtar Abu Hasan dari Akademi Pengajian Melayu Universiti Malaya, dengan tema “Perbilanhan Adat Perpatih Analisis Berdasarkan Pengaedahan Melayu

Sementara Drs Shamsudin Ahmad .
Bekas Pengarah Muzium Negeri Sembilan mengangkat topik Kebaradan Adat Perpatih sebagai Teras Warisan Budaya di Negeri Sembilan.

Pada kesempatan itu, Timbalan Setia Usaha Agung JM3 En Haswin Bin Darwis menyebutkan YBhg Tan Sri Dr Rais Yatim memaparkan Adat Perpatih adalah bagian dari warisan budaya Minangkabau yang kaya dan unik. Karena itu Adat Perpatih harus terus dilestarikan dan dikembangkan agar tetap relevan dengan kehidupan modern.

“Pendidikan tentang adat Perpatih harus diberikan kepada generasi muda agar mereka memahami dan menghargai warisan budaya ini,” ujar Haswin Bin Darwis melansir ucapan Dr Rais Yatim.

Selain itu, Adat Perpatih dapat menjadi sumber daya ekonomi yang potensial, seperti melalui pengembangan wisata budaya dan kerajinan tradisional. Sedangkan kemitraan antara pemerintah, masyarakat adat, dan pihak swasta adalah salah satu solusi untuk dapat membantu melestarikan dan mengembangkan adat Perpatih.

“Dengan upaya bersama, adat Perpatih dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari identitas budaya Minangkabau yang kaya dan beragam”” pungkas Timbalan Setia Usaha Agung JM3 Haswin Bin Darwis. (Agusmardi)

Exit mobile version