PWI tak Akui Kepengurusan SMSI Yal Aziz

IMG_20171123_112935

Kepengurusan SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) Sumbar yang diketuai Yal Aziz baru saja dilantik. Namun ketua PWI Sumatera Barat, Haji Heranof secara tersirat tidak mengakui kepengurusan SMSI piminan Yal Aziz. Ada apa?

Kemeriahan pelantikan pengurus SMSI Sumbar rupanya meninggalkan kesan kurang enak. Pasalnya, organisasi wartawan Sumbar PWI yang dipimpin Heranof enggan datang. Meski undangan pelantikan sudah dilayangkan, namun PWI bersama jajarannya tidak mau hadir. Bahkan, pada acara tersebut tak satu pun pengurus PWI yang tampak.

“Ini sesuai komitmen saya selaku ketua PWI Sumbar, karena kalau saya datang menghadiri pelantikan SMSI Yal Aziz berarti melukai perasaan teman-teman yang telah berjuang bikin SMSI versi PWI Sumbar,”ujar H.Heranof Firdaus.

Dengan munculnya, SMSI versi PWI Sumbar, berarti di Ranah Minang terjadi dua versi SMSI. Bahkan, kata Heranof, SMSI versi PWI yang dipimpin Nita Indrawati Arifin tetap eksis dan berjalan sebagaimana biasa. “Dalam organisasi satu hal yang wajar terjadi dualisme kepemimpinan. Namun, dalam hubungan silahturahim kita jangan sampai terputus,” ucapnya.

Lalu kenapa sampai muncul SMSI versi PWI Sumbar? Menurut Heranof, semua ini berawal surat mandat yang diterima mantan Ketua PWI Sumbar, Ir. Basril Basyar kemudian secara diam-diam dia berikan mandat itu kepada Yal Aziz.” Harusnya surat mandat tersebut diberikanlah kepada pengurus PWI Sumbar ini kan tidak, mandat itu diberikan kepada Yal Aziz. Karena kecewa maka teman-teman media online sepakat pula bikin SMSI versi PWI lengkap dengan kepengurusannya,” sebut Ketua PWI Sumbar.

Meski terjadi dualisme SMSI di Sumatera Barat, namun pengurus SMSI Pusat yang dipimpin Teguh Santosa tetap melantik Yal Aziz dkk di hotel Pangeran Beach, Padang. Pelantikan itu dihadiri Wagub Sumbar, Nasrul Abit bersama pejabat daerah sekaligus menggelar seminar nasional.

Heranof menyatakan SMSI versi PWI Sumbar tetap berjuang sampai diakui legitimasinya. Karena sampai saat ini tidak pernah ada perintah pembubaran SMSI yang dipimpin Nita Indrawati oleh pengurus pusat.”Jadi kami tetap bertahan dan organisasi berjalan seperti biasa,” katanya.

Sedangkan Ketua SMSI Sumbar, Yal Aziz dengan dingin menanggapi munculnya SMSI versi PWI Sumbar.”Silahkan saja kalau ada SMSI tandingan kita tetap berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sebab, SMSI didirikan oleh beberapa tokoh PWI Pusat jadi tidak benar kalau SMSI adalah bagian dari PWI. Siapa saja boleh jadi ketua SMSI walaupun tidak wartawan. Contohnya, Jambi ketua SMSI adalah seorang pengusaha bukan wartawan,” jelas Yal Aziz.

Lalu bagaimanakah akhir perseturuan SMSI Sumatera Barat ini? Karena keputusan berada ditangan SMSI Pusat bukan di PWI. (almadi)

Tinggalkan Balasan