Indeks

Presiden Jokowi Kunjungi Padat Karya Tunai Di Dharmasraya

Dharmasraya – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kunjungi proyek padat karya tunai Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3 TGA) Tahun 2018 di Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Rabu (7/2).

Tampak hadir mendampingi Presiden Joko Widodo, Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi, Anggota DPR RI Dapil Sumbar Alex Indra Lukman, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Dirjen SDA Kementrian PUPR Imam Santoso, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementrian PUPR Endra S Atmawidjaja, serta Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

Di lokasi ini, Presiden melihat langsung padat karya tunai yang yang membangun saluran tersier 654 meter dengan biaya Rp225 juta dan jumlah pekerja sebanyak 110 orang yang akan dikerjakan selama 90 hari.

Selain membangun irigasi, terdapat juga padat karya tunai membangun jalan produksi sepanjang 1,5 kilometer dengan biaya Rp600 juta dan melibatkan 50 pekerja selama 2 bulan.

Presiden sempat menyapa dan menyempatkan beberapa pertanyaan kepada petani yang terlihat sangat serius melaksanakan pekerjaan.

“Bapak ibu berapa dapat upah dari pekerjaan disini per hari,” Ujar Jokowi dengan nada serius bertanya kepada petani.

Petani yang dihampiri Jokowi pun menjawab mendapatkan upah yang beragam dari pekerjaan yang mereka lakukan. “Upah pekerja Rp 90 ribu, upah tukang Rp 110 ribu, dan ibu ibu dapat upah Rp 70 ribu perhari,” ujar petani.

Direktur Jendral Sumber Daya Air (SDA) Kementrian PUPR Imam Santoso dihadapan Presiden Joko Widodo memaparkan, Lokasi pembangunan P3 TGA di seluruh Indonesia ada 5000 lokasi dengan total biaya secara keseluruhan Rp 1,2 triliun untuk irigasi kecil. Sementara total anggaran secara keseluruhan adalah Rp 11, 2 triliun untuk semua pekerjaan rehab minor Bina Marga, SDA, Cipta Karya, dan perumahan.

Suasana Pekerjaan Padat Karya Tunai

 

Khusus Sumbar dikatakan Imam Santoso, pekerjaan tersebar di 150 lokasi yang terbagi pada 12 daerah dan 105 nagari. Total anggaran yang diserap sebanya Rp 29 miliar lebih. Lokasi paling banyak berada di Solok dengan 22 nagari 33 Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).

Terkait upah yang diterima oleh petani, Imam membandingkan antara Sumbar dengan Lampung tak jauh berbeda. Bahkan upah cukup rendah malah diterima oleh pekerja di Jawa Barat.

“Jika Sumbar dan Lampung rata rata upah tukang Rp 110-120 ribu dan upah pekerja Rp 90 ribu. Maka di Jawa Barat untuk upah tukang Rp 80 ribu dan pekerja hanya Rp 60 ribu. Tergantung daerahnya itu, ” jelasnya. (*)

Exit mobile version