Indeks
Ekobis  

Pengusaha Keripik Kentang di Solok Mulai Gulung Tikar

SOLOK – Meroketnya harga kentang di pasaran setelah lebaran Idul Fitri berdampak pada usaha makanan berbahan dasar kentang. Sejumlah pengusaha Keripik Kentang mulai gulung tikar.

Seperti yang dialami pemilik usaha Keripik Kentang “Manalagi” di Nagari Guguek Kecamatan Gunung Talang. Pemilik, Edi Yosepson memutuskan untuk tidak memproduksi Keripik Kentang setelah lebaran.

“Penghasilan dari penjualan Keripik Kentang tidak mampu lagi menutup biaya produksi dan pemasaran,” ujar Edi, Kamis 4 Agustus 2016.

Dijelaskannya, jika terus dipaksakan untuk produksi maka ia akan merugi sebab harga Keripik Kentang masih di kisaran harga lama yang dibeli penampung.

Untuk memproduksi 1 kilogram Keripik Kentang akan menghabiskan 4 kilogram kentang mentah harganya mencapai 23 ribu perkilonya. Sedangkan harga Keripik Kentang masih bertahan di harga 100 ribu per kilonya.

“Ya, terpaksa berhenti dulu. Kita tunggu hingga harga kentang kembali stabil di harga 10 ribuan,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik usaha Keripik Kentang “Ciko Snack” yang berlokasi di kawasan Koto Baru Kecamatan Kubung masih mencoba bertahan meski hanya memperoleh keuntungan yang sangat tipis.

“Kita terpaksa beli langsung kentang dari petani dengan harapan harga yang sedikit miring,” ujar pemiliknya, Nita.

Diakui Nita, Saat ini produksinya jauh menurun dibanding saat harga kentang normal. Biasanya ia memproduksi ribuan pack kentang perminggunya namun sekarang hanya memproduksi ratusan pack saja.

Ia berharap harga kentang cepat kembali stabil sehingga usahanya juga bisa kembali normal seperti dulu.

Exit mobile version