Padang – Pembinaan pemain usia muda di Kota Padang terus menggeliat kendati dana untuk Sekola Sepak Bola (SSB) sangat minim. Namun demikian minimnya pendanaan tidak dijadikan alasan bagi SSB untuk berhenti berkarya.
Salah seorang pembina PSTS Tabing Padang Desri Ayunda mengatakan, pembinaan sepakbola sudah dilakukan oleh pemilik SSB dengan penuh keikhlasan. Bagi pelatih, mereka rela mengorbankan tenaga, waktu, dan pikiran untuk menghasilkan pemain muda potensial.
Bahkan saking ikhlasnya, pelatih SSB di Kota Padang rela mendapatkan bayaran yang minim hasil dari sumbangan dari orangtua pemain. Orangtua pemain yang tak mampu pun juga tidak dipaksakan untuk membayar biaya latihan, asalkan anaknya bisa menyalurkan bakat di SSB.
“Jika kita berbicara perkembangan sepakbola, SSB lah dasar utama. Namun kita miris melihat keadaan SSB yang hanya mengandalkan bantuan dari orangtua murid dan donatur yamg tidak mengikat,” ujarnya
Kedepan ia mengharapkan kepada Pemko Padang untuk lebih memperhatikan keberadaan SSB yang ada dengan memberikan dana pembinaan. Agar pembinaan pemain dapat dilakukan dengan konsisten, seraya berharap lahir pemain andalan Indonesia dari Sumbar.
Ketua DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti juga bakal berusaha untuk memikirkan perkembangan SSB dimasa akan datang, karena gairah pembinaan sepakbola usia muda sangat bagus.
Apalagi dengan banyaknya kompetisi maupun turnamen sepakbola dan berfungsinya SSB dengan baik, maka perilaku negatif dalam kehidupan remaja seperti penyalahgunaan narkoba dan kejahatan lainnya dapat diminimalisir.
“Kita bakal berusaha untuk memperhatikan SSB ini kedepan. Perkembangannya saya kira positif. Nanti saya carikan jalan untuk pembinaan dana, dengan mengacu pada aturan aturan yang ada,” pungkasnya. (Ridho)