Mantan juara dunia angkat berat, Nanda Telambanua rupanya menyimak perkembangan perseteruan atlet dengan KONI Sumbar. Menurutnya, tuntutan atlet soal uang bulanan serta uang TC Pelatda tidak masuk akal dan mengada-ada. Lalu dia bertanya, kapan KONI menggelar TC Pelatda, apa ada SK nya?
“Saya mengikuti semua yang terjadi pada olahraga Sumbar. Tuntutan beberapa orang oknum atlet kepada KONI tidak profesional. Kalau demi uang, mereka tidak sanggup sebaiknya mundur saja tidak usah ikut PON. Belum seberapa prestasinya banyak pula tuntutan,” ujar pelatih angkat berat Sumbar menanggapi persoalan tersebut.
Nanda merasa prihatin KONI Sumbar dijadikan kambing hitam, sebab semua kesalahan ditimpakan kepada Syaiful selaku Ketua KONI. Apakah mereka pura-pura tidak tahu bagaimana proses perjalanan anggran APBD buat KONI Sumbar? Padahal, sejak awal sudah dijelaskan bagaimana kecilnya dana atlet yang dikelola KONI.”Jadi kita harus menyadari apa yang terjadi. Kalau tidak puas tanya langsung kepada Ketua KONI apa penyebabnya, jika tidak senang ya mundur saja,” kata atlet kesayangan Azwar Anas mantan gubernur Sumbar itu.
Pelatih yang banyak meraih penghargaan dan medali emas kelas nasional itu menceritakan bagaimana pahitnya hidup atlet zaman dahulu kala. Ketika dia jadi atlet nasional, tidak banyak tuntutan cukup modal sepiring lontong buat sarapan pagi. Hasilnya, bisa dilihat berapa emas yang diraih Nanda pada ivent nasional dan dunia.”Kalau sekarang tentu beda karena perkembangan tekhnologi atlet harus dapat suplemen. Tapi sebagai atlet kita harus punya harga diri dan profesional,” ujarnya.
Tudingan negatif kepada KONI Sumbar, kata Nanda harus disikapi dengan bijak dan sabar. Persoalan dana sebaiknya KONI dan Dispora harus duduk bersama.” Saya tahu Ketua KONI pasti menginginkan bagaimana dapat dana APBD mencukupi. Tapi yang menentukan tentu DPRD Sumbar dan gubernur,” ucap pelatih angkat berat Semen Padang itu. (almadi)