Mangkirnya Direksi PT LIB Dalam Rapat Dewan Direksi Tak Selesaikan Persoalan Di Tubuh LIB

IMG-20200502-WA0013

Jakarta – Rapat Dewan Direksi PT LIB (Liga Indonesia Baru) yang semula dijadwalkan pada Kamis (30/4) gagal terlaksana.

Dikutip dari JPNN. com, rapat yang mengagendakan empat paparan dari Direktur Bisnis, Direktur Operasional, Direktur Keuangan, serta bagian HRD tak jadi terlaksana, karena hanya dihadiri Cucu Soemantri dan Hasani Abdulgani.

Menanggapi mangkirnya beberapa Direksi PT LIB, Verry Mulyadi Exco PSSI 2016-2019 berpendapat, seharusnya para direksi menghadiri undangan rapat tersebut. Walau bagaimanapun etikanya direksi harus ikut menjaga kestabilan dan ketentraman perusahan. Apalagi saat ini PT LIB disorot banyak pihak terkait persoalan internal yang harus segera diselesaikan.

Ia menduga, mungkin saja Dirut PT LIB mau berdiskusi dan menyelesaikan desas desus isu yang beredar di eksternal yang mengatakan ada nepotisme dalam tubuh perusahan.

Sikap mangkir seperti ini disebut Verry tidak menyelesaikan masalah dan seolah memelihara konflik. Hal ini tidak mencerminkan seorang executive yang bertanggung jawab untuk perusahaan, sudah melanggar kode etik, apalagi amanah yang diberikan baru seumur jagung.

Jangan sampai disebut Verry membuat klub -klub Liga 1 selaku pemilik saham menjadi murka kemudian para pencinta sepakbola menjadi kecewa, yang saat ini berharap ada kejelasan kelanjutan Liga pasca diberhentikan akibat Pandemi COVID-19 hingga akhir bulan ini.

Kata Verry lagi, Direktur Utama PT LIB harus mengambil tindakan keras dalam hal ini dengan berdiskusi dengan Dewan Komisaris apa langkah yang harus diambil dengan tindakan mangkir para direksi ini.

Kemudian Dirut juga harus melaporkan Kepada Ketua Umum PSSI Moch Iriawan atas hal ini. Bagaimanapun ini adalah tanggung jawab beliau juga untuk menjaga marwah Organisasi PSSI jangan mudah dirusak oleh orang yang hanya mementingkan keuntungan Pribadi dan kelompok saja.

Mengigat tuntutan dan  harapan masyarakat Bola Indonesia kepada Ketua Umum Moch Iriawan sangat tinggi sekali. Mereka ingin perubahan serta mendambakan Liga yang profesional. Karena selama ini banyak praktik tidak terpuji baik di klub ataupun Kolusi dikalangan pengurus PSSI selama ini.(*)

Tinggalkan Balasan