Padang – Alokasi kredit usaha rakyat (KUR) yang bisa disalurkan BRI berjumlah Rp2 triliun cukup menarik bagi Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP, MH. Senator Sumbar ini menilai cukup besar peran BRI terhadap peningkatan ekonomi di daerah.
Dengan dana sebesar itu sangat potensial mendorong ekonomi Sumbar. Pemerintah Provinsi Sumbar hendaknya berkoordinasi dengan pihak BRI agar dana KUR lebih efektif dan efisien dalam menggerakkan perekonomian daerah ini.
“Dana desa di Sumbar sekitar Rp1 triliun, sementara KUR di BRI dialokasikan Rp2 triliun. Pasti lebih baik pertumbuhan ekonomi daerah jika ini dikawal lebih baik,” ujar Leonardy saat bertemu Kepala Kantor BRI Wilayah Padang, Joni Alwadris dan jajarannya, Selasa 7 Agustus 2018.
Leonardy mengungkapkan jika dana desa diperuntukkan membangun infrastruktur di nagari. Maka KUR bisa diproyeksikan untuk menggerakkan sektor ekonomi di nagari itu.
Pelaku usaha di desa/nagari diberdayakan dengan KUR. Begitu juga dengan badan usaha milik nagari (BUMNag). Bila terkoordinir dengan baik, daya dorong pertumbuhan ekonomi pasti tinggi.
Leonardy berharap BRI bisa memainkan peran lebih, seiring dengan meningkatnya kepercayaan pemerintah pusat terhadap perbankan tersebut. Sebaliknya pemerintah daerah juga mengapresiasi kontribusi BRI terhadap perekonomian daerah mereka.
Senator yang juga Ketua KAN Koto Gadang tersebut tersentak dengan penjelasan pihak BRI bahwasanya dana KUR dipinjam dari kantor pusat dengan bunga 8 persen. Sementara KUR 7 persen, artinya secara neraca BRI Wilayah Padang defisit dari bulan ke bulan. Barulah di akhir tahun bisa lega setelah subsidi KUR dibayarkan pemerintah pusat.
Harapan agar pemerintah daerah juga menitipkan uangnya ke BRI juga beralasan. Kontribusi BRI terhadap masyarakat di pedesaan hendaknya diapresiasi dengan sebaik-baiknya.
Kepala BRI Wilayah Padang, Joni Alwadris menyebutkan BRI hingga saat ini telah menyalurkan KUR Mikro Rp1,3 triliun per Juni 2018. Adapun KUR Ritel sebesar Rp300 miliar.
“Kami optimis sebelum Oktober, KUR Mikro dan KUR Ritel tersalurkan semuanya. Bahkan mungkin seperti tahun lalu menambah Rp200 miliyar dari wilayah lain demi menenuhi permintaan kredit dari masyarakat Sumbar,” tegasnya.
Joni membanggakan agen BRILink yang menjadi representasi bank yang dipimpinnya. Petugas dan agen diberi keleluasaan terhadap calon nasabah yang sudah dikenal baik karakternya. Malah bisa diberi pinjaman tanpa memikirkan berapa dia punya jaminan.
Terkait apresiasi pemerintah daerah di Sumbar terhadap kontribusi BRI, tak perlu memberikan pernyataan tertulis seperti yang dilakukan sejumlah daerah. Cukup menyisihkan modal untuk ditanamkan di BRI. Sehingga keuntungan BRI Wilayah Padang tetap ada di sini. (*)