Indeks

Kredit Modal Kerja Kontraktor (KKMK) Bank Nagari Jaga Mutu Pembangunan Sumbar

ilustrasi : Cekdam

Udara panas menyengat pada siang itu dengan suhu mencapai 31 derajat celcius ditambah sinar matahari yang sangat terik, tak mampu diredam oleh ademnya kawasan olahraga Gor H.Agus Salim Padang.

Cucuran keringat yang menetes di kepala hingga dagu membuat Erizon, kontraktor lokal yang berdomisili di kawasan Seberang Padang Kecamatan Padang Timur, membuatnyasulit untuk berkonsentrasi guna menghasilkan ide jernih memikirkan perusahaan.

Apalagi saat ini ia sedang harap-harap cemas, sebab perusahaan PT Ganasywa Ekacipta Suryapratama yang ia pimpin sedang mengikuti tender proyek pembuatan Cekdam di Solok Selatan dengan nilai anggaran puluhan miliar Rupiah.

Beberapa kali pula pria yang akrab disapa Zon ini mengutak atik handphone android bermerek asal Korea Selatan di genggaman, menunggu kabar baik dari pegawainya, apakah perusahaan berhasil memenangkan lelang proyek tersebut atau malah sebaliknya.

Belum lagi beberapa proses tender proyek di Ranah Minang dengan anggaran berkisar ratusan juta hingga miliaran Rupiah sedang digarap juga.

Periode Januari hingga Maret merupakan bulan-bulan sibuk bagi Zon sang kontraktor. Mengingat di bulan itu periodesasi tender proyek sedang berjalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumbar, PUPR kabupaten kota, maupun perwakilan Kementerian PUPR di Sumbar.

“Mudah-mudahan tahun ini perusahaan kami mendapat amanah, bisa mendedikasikan diri pada pembangunan infrastruktur masyarakat,” Ujar Zon dengan penuh harap ketika berbincang bincang dengan Sumbar Post baru-baru ini.

Bagi Erizon, melaksanakan proyek pekerjaan infrastruktur yang diamanahkan, wajib mengutamakan kualitas dan mutu. Agar bisa dinikmati oleh masyarakat dengan jangka waktu yang lama. Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni serta modal kerja yang memadai menjadi hal yang paling penting,guna mencapai mutu pekerjaan yang diinginkan.

Khusus untuk modal kerja, diakui Zon tidak mengalami kendala berarti. Sebab jika kekurangan modal, ia bakal meminjamkannya ke Bank Nagari. Apalagi bank milik Pemprov Sumbar ini memiliki program Kredit Modal Kerja Kontraktor (KMKK).

Pihaknya mengakui, pernah meminjamkan dana modal kerja KMKK di Bank Nagari tahun 2016 lampau. Pada saat itu, perusahaan kekurangan modal, karena kondisi keuangan sedang minim akibat cukup banyak proyek yang dikerjakan.

“Perusahaan kami memenangkan tender pembangunan cekdam di daerah Belimbing Kecamatan Kuranji dengan nilai Kontrak Rp 650 juta. Modal sedang menipis karena proyek sedang on going. Alhamdulillah Bank Nagari memberikan solusi baik membantu kami mengatasi kesulitan modal kerja,”kenangnya mengingat kesusahan mencari modal kerja.

Zon sendiri merasakan KMKK ini memiliki manfaat yang besar bagi dunia usaha dibidang infrastruktur, terutama kontraktor berskala kecil. Disamping proses peminjamannya mudah, juga menghindari kontraktor dari jeratan lintah darat.

“Kredit KMKK membantu kontraktor kecil dalam memperoleh modal dengan bunga yang terjangkau. Jika modal keria tak cukup, otomatis pekerjaan akan terganggu dan mutu kurang terjamin. Artinya Bank Nagari juga telah membantu kontraktor dalam mensukseskan pembangunan di Sumatera Barat,”tegasnya.

Karyawan Bank Nagari Senantiasa Ramah Dalam Melayani Nasabah

Account officer Bank Nagari David Murdi Oka Putra ditempat terpisah menerangkan, KMKK merupakan program kredit yang diluncurkan Bank Nagari guna membantu kontraktor dalam menjalankan usaha.

David menerangkan, mekanisme peminjaman KMKK ini adalah dengan meletakkan kontrak asli sebagai agunan pokok dan 30 hingga 40 persen dari rasio nilai kontrak dari agunan tambahan.

Jika berbentuk proyek fisik, maka pencairan modal juga dilakukan secara bertahap.Tahap pertama pencairan dana modal kerja sesuai dengan besaran nilai agunan tambahan. Tahap selanjutnya berdasarkan bobot pekerjaan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek.

Lain halnya jika berbentuk proyek yang sifatnya pengadaan, dana modal kerja yang dipinjamkan sesuai kebutuhan pembelian barang dalam nilai kontrak yang tertera.

“Bunga pinjaman untuk KMKK ini sebesar 14.5 persen satu tahun. Setiap kontraktor meminjam kredit KMKK ada memakai Bank Garansi. Pada intinya Bank Nagari tidak memberatkan kontraktor,”tutup David Murdi.(ridho)

Exit mobile version