Padang – Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Barat selenggarakan seminar perkoperasian sekaligus peresmian pemakaian gedung baru UPTD balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, yang bertempat di balatkop jl. S. Parman nomor 211 dekat trakindo/ Kemenkumham.
Sekretaris daerah provinsi (Sekdaprov) Sumbar Ali Asmar secara resmi mebuka seminar dan peresmian gedung baru.
Dalam sambutannya, Ali Asmar mengatakan koperasi adalah penggerak perekonomian. Bahkan tokoh koperasi Bung Hatta menganggap koperasi adalah kehidupan ekonomi penting di masyarakat.
Pasalnya koperasi di Indonesia menyentuh dari berbagai sisi dan saling mendukung. Baik itu dari sisi ekonomi, gotong royong, agama dan adat budaya. Bahkan di luar negeri, koperasi sangat didukung pemerintah dan suara mereka didengar, seperti koperasi organisasi buruh.
Lebih lanjur Ali Asmar memaparkan, saat ini koperasi di Sumbar juga sudah menyentuh nagari dengan peranan membangun ekonomi nagari. Adanya koperasi dimanfaatkan untuk menjalin pertalian rantau dengan nagari.
Sesuai dengan keinginan nawacita Presiden Joko Widodo membangun Indonesia dari pinggiran, koperasi bisa sebagai salah satu solusi untuk mewujudkan hal dimaksud.
“Kalau dulu kita mengenal ada gebu minang, gerakan seribu minang. Organisasi itu tujuannya bagus, hanya saja dengan berbagai hal belum maksimal aplikasinya. Kedepan kita ingin maksimalkan kembali peranan perantau kita,”jelasnya.
Namun yang pasti dikatakan Ali Asmar, koperasi bisa bertahan jika SDM nya memadai. Maka dari itu, jadikan seminar ini untuk Peningkatan SDM baik untuk pengurus atau anggota, sehingga koperasi bisa terbina dengan baik.
“Pasar koperasi bukan pasar daerah, tapi pasar global dan nasional
Maka dari itu bantu UMKM untuk mengembangkan usaha nya, sinergitas koperasi dan UMKM adalah sebuah keunggulan nyata,”ucap Ali Asmar.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Zirma Yusri mengatakan, dengan adanya gedung UPTD balai pelatihan dan perkoperasian diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perekoperasian Sumatera Barat khususnya koperasi syariah.
Zirma Yusri merinci, koperasi berbasis syariah selama tahun 2017 sudah ada 214 unit usaha. Namun, ratusan unit koperasi syariah itu belum menyasar seluruh kabupaten dan kota di Sumbar, sebagian diantaranya baru berada di kota Padang, Agam, Solok Selatan, Padang panjang, Pesisir selatan, dan 50 kota.
Pemprov Sumbar sendiri kata Zirma Yusri sudah sejak lama merancang koperasi berbasis syariah ini. Apalagi, Sumbar sedang gencar-gencarnya mengembangkan wisata halal. Diharapkan pada tahun akan datang bermunculan koperasi nerbasis syariah. (ridho)