Ketua PASI Sumbar: Hamdan Sayuti Sudah Habis

 

budi cukur

Dicoretnya Hamdan Sayuti sebagai atlet marathon Sumbar  pada Porwil X Bengkulu lalu, karena dinilai banyak melakukan kesalahan dan fatalnya indisipliner. Hal itu, membuat Ketua PASI Sumbar, Sengaja Budi Syukur jengkel dan langsung mencoret namanya memperkuat kontingen Ranah Minang.

Ketegasan Budi Syukur terhadap atlet yang membangkang patut dipujikan. Meski Hamdan Sayuti digadang-gadangkan bakal mampu meraih dua emas Porwil. Tapi Ketua PASI menilai kemampuan Hamdan sudah habis. Sebab, prestasi puncaknya tahun 2016 lalu di Bandung.

“Saya pribadi menilai, Hamdan penampilan puncaknya pada PON 2016 lalu, seharusnya dia bisa meraih emas. Kenyataanya, dia gagal meraih target. Saya kecewa sekali, sebab dia lebih mengutamakan cari hadiah pada kejuaraan marathon tarkam, dibandingkan mengikuti PON,” kata Budi dengan nada kecewa.

Ketegasan petinggi PASI itu tak salah, demi menegakan disiplin menjelang Porwil semua atlet dilarang mengikuti berbagai kejuaraan yang sifatnya tarkam. Namun, himbauan itu tetap dilanggar Hamdan Sayuti karena dia merasa benar sendiri, tak menghargai kebijakan pengurus PASI Sumbar.

Sikap yang ditunjukan Hamdan itu seakan menantang, akhirnya, Sengaja Budi Syukur merasa jengkel atas sikap Hamdan Sayuti yang mempermasalahkan Pengprov PASI Sumbar. Sebenarnya kata Budi, prilaku dan  tindakan Hamdan  sudah menyalahi  aturan Pengprov PASI Sumbar.

Dalam aturan jelas menyatakan, atlet PASI Sumbar yang turun di Porwil, maksimal hanya boleh ikut pada tiga kejuaraan saja, namun Hamdan tetap  melanggarnya. “Aturan ini sudah lama saya buat. Tujuannya agar atlet yang tampil di Porwil bisa maksimal memberikan hasil yang terbaik untuk Ranah Minang. Kalau mereka turun di kejuaraan terlalu banyak, nantinya malah kelelahan dan tidak bisa meraih medali di Porwil,” Kata Budi.

Ia berkaca dari pengalaman ketika PON 2016 lalu, dimana Hamdan Sayuti ditargetkan meraih medali emas. Semua upaya telah dilakukan Pengprov PASI Sunbar agar Hamdan bisa mencapai target dimaksud. Namun sebelum PON digelar, Hamdan malah turun di kejuaraan tarkam. Padahal,  waktunya sangat berdekatan dengan pertandingan PON. Sehingga Hamdan gagal meraih targetnya.

Usai Porwil, Hamdan Sayuti tak senang dengan pelatih dan pengurus PASI Sumbar. Lalu dia berkoar-koar dimedia sosial seolah-olah korban kezaliman. Namun, tak diladeni oleh Budi Syukur apa yang diperbuat atletnya itu. Mungkin Hamdan lupa siapa yang menentukan atlet dikirim ke PON 2020 Papua.” Kalau tidak saya kirim dia ke PON mau apa dia,” ucap Budi kesal. (ridho)

 

Tinggalkan Balasan