Kempo Sumbar Targetkan Sapu Bersih Emas Porwil

unnamed

            Cabor beladiri Kempo bakal pertandingkan 5 nomor putra dan puteri pada Pekan Olahraga Wilayah X, digelar tanggal 3 sampai 9 Novenber 2019 di Bengkulu. Sepuluh medali emas yang disediakan itu ditargetkan sapu bersih oleh Khensi Sumbar. Sanggupkah?

            Target yang dipancangkan itu bukan asal cuap. Sebab, cabor beladiri asal Jepang ini adalah primadona kontingen Tuah Sakato mendulang medali. Apalagi diperkuat tiga atlet  peraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar lalu. Dengan materi dimiliki Perkemi Sumbar wajar pelatihnya optimis target bisa tercapai.

            Cabor Kempo Sumbar mengandalkan, Niko, Andri Prasetya dan Vijai Maulana  sekaligus atlit binaan Koni Sumbar dengan prestasi juara PON Jabar. Sedangkan jumlah atlet yang bakal dibawa berjumlah 13 orang.” Persiapan kita menuju Porwil sudah matang dan semua atlet bertekad meraih medali emas,” ujar pelatih Nofan Indra disela-sela latihan di gedung beladiri GOR H Agus Salim, Padang.

Keseriusan Khensi Sumbar menjalani latihan patut diacungi jempol. Mereka tanpa kenal lelah melahap semua materi latihan yang diberikan,” semua atlet menjalani latihan serius. Saya optimis mereka mampu memberikan prestasi terbaik untuk daerah,” kata Nofan.

Disinggung kekuatan lawan yang patut diwaspadai, Nofan mengakui dua provinsi yang perlu diperhatikan yaitu, Riau dan tuan rumah Bengkulu. Namun demikian, sampai saaat ini khusus pulau Sumatera kiblat olahraga ini masih dipegang Sumatera Barat.” Kita tidak boleh pula jumawa, tetap fokus ketika bertanding,” ucapnya.

Sedangkan pelatih kepala Burhendra dengan kepiawainnya meramu strategi dan taktik begitu yakin atletnya bakal meraih medali emas. Menurutnya, dia optimis sekali karena ada  potensi emas dinomor yang lolos PON. Untuk mencapai impiannya pelatih bertangan dingin tersebut terus menggenjot pisik atlet. Dan juga melatih tekhnik khusus serta strategi jika berlaga nanti.

“Saya juga memberikan latihan disiplin serta hirarki sehingga atlet memiliki kesadaran sendiri. Semua latihan ini melalui proses panjang, tujuanya agar mereka lebiih disiplin pada diri sendiri jika ingin prestasi,” kata Burhendra. (almadi)

 

Tinggalkan Balasan