Ambon – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memacu penyelesaian pembangunan Dermaga TNI Angkatan Laut yang terletak di Desa Tawiri Kawasan Teluk Ambon Maluku. Pembangunan ini dilakukan untuk menggantikan Dermaga TNI AL di Desa Halong yang harus dipindahkan karena kapal perang TNI AL tidak bisa merapat setelah adanya pembangunan Jembatan Merah Putih.
“Dermaga sebelumnya berada di hulu Jembatan Merah Putih. Kami pindah kesini menjadi satu komplek baru dilengkapi kantor, asrama Perwira, Bintara, Tamtama, furnitur, termasuk kita siapkan juga instalasi airnya maupun fasilitas lainnya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi pembangunan dermaga, Selasa (13/2/2018).
Menurutnya, pembangunan Dermaga TNI AL akan selesai pada April tahun 2018 dimana saat ini progresnya sudah 74 persen. Dalam pembangunannya tidak ditemui kendala besar, hanya saja diperlukan waktu untuk pengiriman tiang pancang dari Cilegon yang bergantung pada cuaca karena pengangkutan menggunakan kapal tongkang.
“Untuk pengadaan tanah, saya kira dimana-mana pasti ada pernak-perniknya. Saya optimis kita bisa selesaikan,” jelasnya.
Pembangunan Dermaga Tawiri beserta sarana dan prasarana penunjang lainnya dimaksudkan sebagai tempat kapal-kapal perang tonase besar milik TNI AL bersandar untuk mengisi perbekalan baik bahan bakar, air tawar, bahan makanan, obat-obatan maupun amunisi, perawatan kesehatan bagi ABK KRI yang sakit, perbaikan dan perawatan kapal bila terjadi kerusakan peralatan kapal.
Adapun lingkup pekerjaan di Dermaga TNI AL tersebut antara lain pembangunan gedung kantor dan staf, lapangan, kantor Detasemen Markas, gudang senjata dan amunisi, gedung serbaguna, pos penjagaan, balai pengobatan, kantor Satkom, kantor Disang, kantor Pomal, hanggar, rumah genset dan panel, gudang disbek, mekanikal elektrikal dermaga, kantor Disyahal, dermaga operasi, penataan lansekap dan pagar area dermaga.
Pembangunan Dermaga TNI AL dikerjakan sejak Maret 2017 dan dikerjakan oleh Kontraktor PT. Brantas Abipraya (Persero) dengan konsultan PT. Yodya Karya (Persero) senilai Rp 121 milliar. Sementara untuk tahun ini telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk pembangunan tempat ibadah, asrama baik Perwira, Bintara, serta Tamtama.
Hadir pada kesempatan tersebut Irjen Kementerian PUPR Rildo Ananda Anwar, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Komandan Lantamal IX Ambon Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja dan Kepala BPJN XVI Ambon Satrio Sugeng Prayitno. (*)