Trenggalek – Atas permintaan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kemendes PDTT akan mengirimkan sejumlah kepala desa dan pendamping desa untuk studi banding ke luar negeri.
Tujuannya adalah dalam meningkatkan mutu serta perluasan wawasan terkait dengan pembangunan desa pada tahun 2019 mendatang.
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo ketika sosialisasi prioritas penggunaan dana desa tahun 2019 di Alun-Alun Kabupaten Trenggalek pada Jumat (4/1). mengjelaskan, pemerintah pusat pada tahun 2019 mendatang akan lebih fokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Dengan studi banding, para kepala desa dan pendamping desa bisa menambah wawasan dalam menciptakan suatu ide, atau bisa lebih berinovasi untuk membangun desanya pasca studi banding ke negara yang lebih maju.
“Nanti mereka bisa belajar bagaimana pengelolaan pertanian dan juga pelaksanaan badan usaha di desa yang berhasil di negara lain serta keberhasilan lainnya yang bisa di jadikan contoh untuk desanya,” katanya.
Mengenai alokasi anggaran, Eko menyebutkan bahwa alokasi anggaran diperkirakan akan mencapai Rp 1 triliun. Namun, alokasi anggaran tersebut nantinya di ambil bukan berasal dari dana APBN. Melainkan dari kerjasama dengan bank dunia yang memiliki program untuk pemberdayaan masyarakat.
“Kita sudah kerjasama dengan bank dunia dan kita akan membicarakan terkait dengan studi banding keluar negeri ini. Rencananya kita akan kirim ke negara seperti Thailand, Korea, Jepang dan Malaysia,”tegasnya.(ridho)