Daerah  

Kadis Pendidikan Kota Padang Buka MKKS SMP Swasta

 

 

mksp

 

PADANG, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, diwakili Plt Kabid Dikdas, Arman MPd membuka secara resmi Rapat kerja teknis (Rakernis) Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kota di Amelda Hotel, Kamis (25/3/2021).

Dengan tema dalam meningkatkan kualitas kinerja kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah unggul ini dilaksanakan selama tiga hari, 25-27 Maret.

“Rakernis ini bisa meningkatkan kepercayaan kepala sekolah (Kepsek) atau kompetensi Kepsek dalam memimpin sekolah,” ujar Ketua MKKS SMP Swasta Kota Padang Eni Farida didampingi Sekretaris M Fikar Dt Rajo Magek Dikatakan Eni, kepala sekolah swasta secara karir, tidak semua yang pernah menjabat wakil kepala sekolah.

Karena kebutuhan yayasan lalu diamanahkan jadi kepala sekolah. Kalau sekolah besar, mungkin secara karir terstruktur dan terukur. Tapi, kalau sekolah kecil tidak sama dengan tentu tidak. Apalagi, saat ini keberadaan pengawas cukup minus sekali, karena hanya memiliki 7 pengawas.

Sehingga, jumlah pengawas tidak sebanding dengan sekolah SMP. Idealnya, pengawas untuk jenjang pendidikan SMP ini 30 personel lagi, baru bisa sebanding dengan sekolah SMP. Maka melalui Rakernis ini para kepala sekolah mendapatkan pencerahan untuk meningkatkan kapasitas mereka. Sehingga menambah percaya diri mereka kepala sekolah untuk memimpin satuan pendidikan. Maka manfaakanlah kesepakatan ini bagi peserta Rakernis lebih kurang 50 orang serius mengikutinya.

Plt Kabid Dikdas Arman mengharapkan, kepala sekolah memanfaatkan pengawas dalam melaksanakan tugasnya . Maka, jika pengawas datang ke sekolah manfaatkan semaksimal mungkin untuk menggali informasi.

Karena pengawas tersebut merupakan perpanjangan tangan Kadisdik di sekolah sekolah. Dukatakan, Kota Padang merupakan salah satu daerah yang telah melaksanakan belajar tetap muka.

Sementara, hingga sekarang masih ada Kabupaten dan kota di Sumbar yang belum melaksanakan belajar tatap muka, salah satunya di Kabupaten Solok Selatan. “Hingga sekarang kepala daerah belum mengizinkan belajar dengan tatap muka,” ujar Arman.

Ditambahkan Aman, sehingga kota Padang menjadi salah satu daerah di 19 kabupaten dan kota yang tetap berlangsung melaksanakan belajar tatap muka. Sekolah swasta dituntut untukku meningkatkan nilai jualnya kepada masyarakat. Jika sekolah biasa biasa saja, maka siswa juga biasa biasa saja. Bahkan, ada siswanya boleh dihitung dengan jari, sehingga guru yang berserifiakasi ada yang terpaksa minta pindah. (naldi)

Tinggalkan Balasan