Padang – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo benar-benar memberikan perhatian penuh pada Sumatera Barat dalam segi percepatan pembangunan infrastruktur.
Di masa awal kepemimpinan Mantan Walikota Solo ini sebagai orang nomor satu di Indonesia pada tahun 2014, Joko Widodo kembangkan infrastruktur jalan nasional di wilayah barat Pulau Sumatera dengan program Western Indonesian National Roads Improvement Project (WINRIP).
Proyek WINRIP ini merupakan kerjasama Indonesia dengan Bank Dunia dengan sumber dana USD 250 juta dan dari APBN USD 100 juta. Wilayah yang beruntung dalam pengerjaan proyek ini meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung.
Namun Sumbar lah yang paling beruntung pada proyek yang dilaksanakan dalam tiga tahap itu. Karena pengerjaan proyek dilaksanakan dalam 7 titik ruas jalan nasional. Yakni ruas jalan Padang Sawah- Simpang Empat, Manggopoh-Padang Sawah, Tapan-Indrapura, Kambang –Indrapura, Batas Pariaman-Manggopoh, Lubuk Alung – Sicincin, dan Lubuk Alung –Kurai Taji. Nilai proyek untuk 7 titik ini diperkirakan melebihi Rp 1 triliun.
Proyek monumental lainnya adalah pembangunan Jalur Dua Kawasan By Pass Teluk Bayur sampai ke Duku sepanjang 27 km dengan anggaran Rp 1,2 triliun.
Selanjutnya pembangunan infrastruktur yang akan dilaksanakan adalah proyek monumental Kawasan Wisata Mandeh. Pada proyek ini, Kementrian PUPR menganggarkan Rp 600 miliar. Direncanakan awal 2017 pekerjaan proyek dimulai Dirjen Bina Marga melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang.
Ada lagi proyek pembangunan jalan Trans Mentawai yang jadi perhatian Presiden Joko Widodo untuk Sumatera Barat. Untuk tahun 2016 ini saja, Kementrian PUPR sudah kucurkan Rp 45 miliar guna pembangunan jalan dimaksud sepanjang 5 km dengan menggunakan struktur bangunan jalan rigid.
Serta Presiden Jokowi juga mengharapkan agar pembangunan Mesjid Raya Sumatera Barat yang sudah lama terbengkalai harus segera di selesaikan pada tahun 2017 ini.
“Perhatian Bapak Presiden kita Pak Joko Widodo untuk Sumatera Barat dari segi infrastruktur tak bisa kita pandang sebelah mata. Kita patut bersyukur perhatian beliau tak kurang pada daerah kita ini,”Ucap Anggota Komisi X DPR RI Alex Indra Lukman pada Sumbar Post.
Dikatakan Alex, masyarakat Sumbar harus jernih dalam melihat persoalan dan dinamika di Pemerintah Pusat. Janganlah sampai kita terhasut dan terpecah belah dengan keadaan yang ada saat ini, sehingga kita lupa apa yang sudah beliau lakukan untuk daerah kita. Kita haruslah objektif dalam menilai kinerja Pemerintah Pusat.
“Untuk pembangunan Mesjid Raya Sumbar, Bapak Jokowi sudah meminta kepada Kementrian PUPR untuk bantu. Anggarannya sudah disediakan oleh Kementrian dan saya sudah lihat juklaknya. Bapak Presiden minta Mesjid Raya Sumbar harus selesai 2017 ini,”ucap Alex.
Keseriusan Presiden Joko Widodo untuk pembangunan infrastruktur Sumbar pun juga sempat terlontar dari Pegawai Dirjen Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Agung Setyawan.
Ia mendengar kabar bahwa Presiden Joko Widodo sempat marah kepada Menteri PUPR Basuki Hadimulyono yang sempat teledor dalam memulai pembangunan Kawasan Wisata Mandeh. Harusnya di tahun 2016 ini pekerjaan Mandeh sudah diminta oleh Presiden Jokowi untuk dimulai.
Bahkan Presiden Jokowi meminta Kementrian Pariwisata untuk memasukkan Mandeh sebagai salah satu kawasan destinasi wisata Indonesia. Jadi destinasi wisata Indonesia menjadi 10+ Mandeh.
“Saya dapat informasi dari Kementrian bahwa Pak Jokowi minta proyek Mandeh segera dilaksanakan di tahun 2016 ini. Tapi karena Indonesia defisit APBN, maka Kemenkeu dan Kementrian PUPR sempat mencoret anggaran pembangunannya di tahun 2016 ini. Karena anggaran dicoret itulah Presiden Jokowi marah kepada Kementrian PUPR dan Kemenkeu,”pungkasnya.