Jayapura – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong penyelesaian pembangunan Jembatan Holtekamp yang berada di atas Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Keberadaan jembatan dengan tipe Pelengkung Baja ini memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw dari semula 2,5 jam menjadi 1 jam.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan keberadaan Jembatan Holtekamp disamping meningkatkan konektivitas dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan PLBN Skouw, juga menjadi solusi permasalahan kepadatan penduduk di Kota Jayapura. Sebelum adanya jembatan, penyebaran penduduk Kota Jayapura tidak merata.
“Keberadaan jembatan juga akan berperan mengendalikan laju perkembangan Kota Jayapura ke arah bagian Barat yang berupa pegunungan dan sangat berisiko merusak hutan sebagai wilayah tangkapan air Kota Jayapura,” kata Menteri Basuki baru-baru ini.
Pembangunan Jembatan Holtekamp merupakan kolaborasi antara Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kota Jayapura. Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan dan pemasangan bentang utama jembatan sepanjang 433 meter dan konstruksi jembatan pendekat sisi Holtekamp sepanjang 600 meter. Saat ini Kementerian PUPR tengah dilakukan penyelesaian pembangunan jalan pendekat Jembatan Holtekamp sepanjang 9.950 meter dengan progres 74,5 %.
Sementara Pemerintah Provinsi Papua juga sudah menyelesaikan pembangunan jalan pendekat sepanjang 30 meter dan jembatan pendekat sepanjang 270 meter di sisi Holtekamp. Pemerintah Kota Jayapura telah menyelesaikan pembangunan jalan pendekat sisi Hamadi sepanjang 320 meter.
“Total biaya pembangunan Jembatan Holtekamp sebesar Rp 1,3 triliun. Untuk konstruksi jembatan sudah selesai, saat ini tengah menyelesaikan jalan pendekat jembatan ke Skouw, masih ada 7 km lagi yang belum diaspal, kini sedang dalam pengerjaan dan akan selesai bulan Juli 2019 dan siap diresmikan,” kata Menteri Basuki.
Ini juga kali pertama, pembangunan jembatan dimana jembatan pelengkungnya dibuat utuh di tempat lain kemudian dibawa ke lokasi. Pembangunan dikerjakan konsorsium kontraktor konstruksi PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya total.
Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan 2 rekor pada proyek pembangunan Jembatan Holtekamp yakni rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.
Turut mendampingi Menteri Basuki, Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Direktur Jembatan Iwan Zakarsi, Direktur PT.PP M.Toha Fauzi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Osman H. Marbun, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Yulianus M. Mambrasar, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.(*)