Jalur Lintas Sumatera di Sijunjung terlihat rusak parah, terdapat lobang menganga yang siap membuat celaka bila pengendara tidak hati-hati. Entah mengapa, Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) II terlihat lamban menangani jalan nasional di wilayah kerjanya.
Pengamatan wartawan di lapangan, para pengendara baik roda dua maupun roda empat harus lebih berhati-hati saat melewati Jalur Lintas Sumatera, tepatnya di Cikodok Aie Angek, Jorong Kapalo Koto, Kenagarian Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung.
Beberapa titik ada jalan rusak dan berlobang yang siap mengintai setiap pengendara ataupun pengguna jalan saat melintasi jalan Lintas tersebut. Seperti yang dialami kamerun (44), warga Kota Padang pada Selasa (4/2) malam yang berkendara dari kabupaten Dharmasraya hendak menuju Kota Padang yang harus mendapatkan luka serius dibagian kepala dan sekujur tubuhnya.
Pria ini terjatuh dari sepeda motornya akibat menghantam jalan yang berlobang dan rusak, beruntung warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut langsung mambantu dan mengevakuasi korban ke Puskesmas Padang Sibusuk untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
“Lobang -lobang di jalan tersebut tidak kelihatan di malam hari pak dan tidak ada tanda ataupun rambu bahwa jalan tersebut rusak, padahal kecepatan sepeda motor kita hanya 60 Km perjam, motor yang saya kendarai pun mengalami rusak parah,” ujar Kamerun lirih.
Wali Nagari Padang Sibusuk Aprizaldi didampingi Jorong Kapalo Koto Imran Catio mengatakan bahwa sejumlah titik di ruas Jalan Lintas Sumatera yang melewati Kenagarian Padang Sibusuk Kecamatan Kupitan perlu mendapat perhatian yang serius.
Pasalnya, cukup banyak lubang yang menganga dan membahayakan para pengendara. Seperti halnya di jalan Lintas Sumatera di Cikodok Aie Angek, Jorong Kapalo Koto, Kenagaraian Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan hingga perbatasan Kabupaten Sijunjung dengan Kota Sawahlunto.
“Jalan yang rusak serta berlubang cukup besar tersebut sangat membahayakan pengguna jalan yang melintasinya, baik pengendara roda dua maupun roda empat, ditambah kerusakan tersebut bisa cepat melebar dengan masih berlangsungnya musim hujan, serta arus lalu lintas yang cukup ramai. Bahkan, hampir setiap hari pengendara roda dua dan pengendara roda empat harus menjadi korban dari jalan Lintas Sumatera yang rusak dan berlobang tersebut,” ujar Aprizaldi, Rabu (5/2).
Aprizaldi menambahkan, kerusakan yang tersebar di sejumlah titik sepanjang jalan lintas Sumatera yang melewati Kenagarian Padang Sibusuk Kecamatan Kupitan hingga perbatasan Kabupaten Sijunjung dengan Kota Sawahlunto tersebut perlu mendapatkan perhatian seirus dari pemerintah karena jalan tersebut merupakan Jalan Negara, untuk kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
“Kami beserta warga masyarakat sudah resah dengan kondisi jalan yang rusak dan berlobang tersebut, setiap hari ada saja yang menjadi korbannya dan sebelumnya juga hampir merenggut nyawa seorang pengendara sepeda motor. Yang saya lihat paling banyak di sekitar Cikodok Aie Angek Jorong Kapalo Koto, tapi, untuk tempat lain juga perlu dicek lagi oleh pihak terkait dan kalau bisa segera diperbaiki,” ujarnya.
Di lain sisi, masih di jalan nasional di bawah pengawasan PJN II Sumbar, pekerjaan penanganan pengaspalan jalan Muaro Silokek Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat, yang dilaksanakan oleh PT Tri Jaya Putra terkesan amburadul, diduga kuat ada pengurangan volume pekerjaan, sehingga hasilnya terlihat asal-asalan.
Ironisnya, diterima saja dan diPHOkan oleh PPK 2.2, PJN II Sumbar, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III. Hal ini sepertinya menimbulkan pertanyaan berbagai kalangan LSM dan media di Sumbar.
Dari pengamatan wartawan di lapangan, terlihat pada beberapa titik pengaspalan tidak sempuna sehingga terdapat retakan dan mengelupas. Diduga aspal yang digunakan suhunya dibawah spesivikasi yang ditentukan ketika penghamparan. Begitu pengerjaan coran pada bahu jalan terlihat ada indikasi pengurangan komposisi semen.
Sebagaimana diketahui, Paket pelaksanaan penanganan pekerjaan pengaspalan jalan Muaro Silokek Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat senilai Rp.12.147.337.000 miliar tersebut, dilaksanakan oleh PT Tri Jaya Putra dengan no kontrak Ku 08.08/KTR.03 PPK -2-2-PJN.II/VI/2019 dengan sumber alokasi dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dengan masa pengerjaan selama 194 hari kalender.
Ketika dicoba konfirmasi pada pihak rekanan yakni salah seorang penanggung jawab lapangan dari PT Tri Jaya Putra tersebut, bernama Andi, namun setelah beberapa kali dihubungi ternyata tidak merespon, konfirmasi via WhatsApp tidak dibalas begitu pula telepon ke nomor ponselnya tidak diangkat.
Salah seorang pemerhati pekerjaan konstruksi, Ir. Elfis Syam, pada Sumbarpost mengatakan, kalau memang ada temuan yang diduga mengurangi volume, kita minta TP4D untuk turun memeriksa pekerjaan itu secara transparan, dan disitu kita lihat gambarnya secara bersama, apa yang ada di lapangan sesuai apa tidak gambar dengan pekerjaan yang ada.
“Saya juga minta supaya setiap pengerjaan pengaspalan jalan yang dilakukan oleh PT Tri Jaya Putra ini agar dilakukan pengecekan kembali, apakah sesuai dengan mutu pengerjaan atau tidak, karena bagaimanapun kita sebagai masyarakat wajib mengawal setiap pembangunan yang ada,” ujarnya serius.
“Jangan sampai adanya nanti terjadi korupsi dan konspirasi dalam pengerjaan penanganan jalan Muaro Silokek yang nantinya merugikan masyarakat di Kabupaten Sijunjung ini,” Tutupnya.
Sementara Itu Kasatker SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Sumbar, Agung Setiawan, ketika dikonfirmasi via whatsap mengatakan, pekerjaan jalan di Silokek sudah selesai/PHO, adapun kerusakan-kerusakan yang ada di lapangan sudah kami perintahkan kepada kontraktor untuk perbaikan, karena masih masuk masa peliharaan 1 tahun. (Tim)