Padang – Gubernur Sumatera Barat Prof Irwan Prayitno meminta Ketua KONI Sumbar untuk memberikan bantuan kepada cabang olahraga yang bersungguh-sungguh membina atlet, sehingga menghasilkan prestasi yang membanggakan bagi Ranah Minang.
Cabor yang tidak aktif, cabor yang hanya sekedar papan nama, serta cabor yang tidak memberikan prestasi dikatakan gubernur yang sudah menjabat dua periode di Sumbar, tak usah dibantu.
“Kita hanya bantu mobil yang baik.Kita takkan bantu mobil yang mogok dan tak bisa jalan. Percuma kita dorong mobil mogok, karena hanya akan menguras energi saja,”ujar Irwan saat memberikan sambutan kegiatan pembubaran Kontingen SOINA Sumbar, Selasa (31/7).
Dirinya berpendapat, kebijakan tersebut harus secara tegas dibuat KONI Sumbar. Karena anggaran Pemprov Sumbar tak banyak, tentu KONI selaku induk cabor harus selektif dalam memberikan bantuan.
“Tak mungkin pemerintah dan DPR bantu cabor yang malas dan tidak berprestasi. Karena percuma cabor seperti itu kita bantu, mereka sendiri yang tidak mau berusaha,”urai Irwan dengan tegas.
Ketegasan Gubernur Sumbar sudah ditunjukkan oleh KONI Sumbar sejak di pimpin oleh Syaiful. KONI terus tunjukkan komitmen untuk selalu membantu atlet berprestasi dalam menjalankan program atlet guna mengikuti Kejuaraan nasional (Kejurnas) maupun kejuaraan internasional.
Tidak hanya atlet berprestasi saja yang selalu dibantu, atlet yang berpotensi untuk mendatangkan prestasi pun juga dibantu. Bahkan atlet cabang olahraga yang tidak pernah berprestasi di PON pun dibantu.
“KONI Sumbar terus membantu atlet berprestasi maupun atlet berpotensi untuk berangkat di Kejurnas maupun kejuaraan berskala internasional. Namun bantuan yang diterima tentu tak sama banyak. Karena prinsipnya Adil bukan berarti sama rata, tapi perlakuan tetap sama,”ujar Ketua KONI Sumbar Syaiful
Syaiful memandang, lebih intens dan besarnya jumlah bantuan bagi atlet yang berprestasi dan masuk dalam program pembinaan KONI Sumbar dibanding atlet yang belum pernah menunjukkan prestasi wajar saja. Karena atlet yang bersungguh-sungguh dalam latihan yang mendapat hasil dari yang mereka inginkan.
“Tidak mungkinlah atlet yang sudah berprestasi, cabor yang sudah berprestasi, kita samakan bantuannya dengan atlet yang belum berprestasi,”pungkas pria yang kesehariannya bekerja sebagai Advokat ini.(ridho)
