Padang – Banyak pihak memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke tujuh di dunia pada tahun 2030. Namun syarat untuk mencapai peringkat ketujuh dimaksud, Indonesia harus punya 113 juta tenaga kerja yang punya skill mumpuni.
Jika dirata-rata, Indonesia harus menciptakan empat juta tenaga kerja yang memiliki keahlian, agar target dimaksud dapat tercapai. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi Indonesia dalam melakukan percepatan memperbanyak tenaga skill dalam 14 tahun kedepan menjelang 2030.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Muhamad Hanif Dhakiri saat memberikan kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) Sabtu (8/10) di Gedung FBSS UNP Air Tawar.
Dikatakan Hanif Dhakiri, untuk mencapai target tersebut, diperlukan peran dari perguruan tinggi formal maupun non formal untuk berkontribusi mendorong alumni menjadi tenaga kerja bermutu dan bersaing, sesuai dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Apalagi diungkapkan Hanif Dhakiri, Indonesia punya 4000 lebih perguruan tinggi. Tentuny kedepan peningkatan jumlah tenaga kerja berkualitas bukan sebuah keniscayaan belaka.
“Di China ada sekitar 2000 perguruan tinggi dengan jumlah penduduk 1,4 miliar. Namun lulusan yang dimiliki perguruan tinggi di China sudah berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan. Terbukti remaja berusia muda sudah bisa menghasilkan uang dari teknologi yang mereka buat. Di Indonesia 4000 perguruan tinggi dengan jumlah penduduk 250 juta, harusnya bisa lebih dari China,”ujarnya
Pihaknya pun juga meminta kepada Menristek Dikti agar keberadaan perguruan tinggi harus dipkirkan ulang kualitasnya. Karena perguruan tinggi merupakan salah satu pilar menciptakan lulusan bermutu tinggi unttuk diserap pasar kerja dalam dan luar negeri.
Rektor Universitas Negeri Padang Prof Ganefri mengakui UNP selalu memperbaiki diri demi menciptakan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing di pasaran tenaga kerja.
Beberapa upaya yang dilakukan UNP adalah dengan melakukan dual degree dengan universitas yang memiliki mutu bagus di luar negeri, agar penyerapan ilmu dari universitas dimaksud dapat dilaksanakan dengan maksimal
Disamping itu UNP juga menyiapkan mahasiwa terbaik untuk melakukan pemagangan di luar negeri seperti di Jepang, Malaysia, Singapura, dan negara tujuan lainnya.
“UNP pun juga bekerjasama dengan beberapa lembaga sertifikasi profesi untuk melihat mutu lulusan, sekaligus memberikan sertifikat kepada lulusan sarjana pendidikan dan non pendidikan sesuai keahlian mereka. Di UNP sendiri ada 87 program studi dan 7 program doktor,”tambah pria yang juga Ketua Kodrat Sumbar ini.
Dengan kehadiran Menteri Tenaga Kerja di UNP ini, dirinya mengharapkan ada peluang, pembuka jalan guna menyiapkan tenaga kerja siap pakai dari UNP untuk mengabdi pada bangsa dan negara.