Entikong – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan tahap satu 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Selanjutnya saat ini sedang diselesaikan pembangunan tahap kedua pengembangan Zona Sub Inti dan Pendukung PLBN.
Pembangunan kawasan perbatasan oleh Kementerian PUPR tidak hanya pos lintas batas saja, namun juga jalan paralel perbatasan, jalan akses menuju pos lintas batas dan pengembangan infrastruktur permukiman di kawasan perbatasan seperti pembangunan jalan lingkungan, drainase, pengelolaan sampah, air minum dan lainnya.
Hal ini sejalan dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan menjadikan pos lintas batas sebagai beranda depan Indonesia yang membanggakan sebagai sebuah bangsa besar.
“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Untuk meningkatkan konektivitas jalan akses PLBN Entikong, saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Ditjen Bina Marga tengah menyelesaikan pelebaran dan perbaikan jalan sepanjang 42 km dari Batas Serawak-Entikong-Balai Karangan-Kembayan. Pelebaran jalan dilakukan dari 6 meter menjadi 7,5 meter sesuai dengan standar jalan nasional. Progres hingga saat ini sepanjang 40,70 km sudah teraspal.
Sementara itu, dari total 42 km, sepanjang 4,8 km dilakukan penambahan jalan menjadi 4 lajur dari arah PLBN. Dari jumlah itu, 3,10 kilometer lahan sudah dikerjakan dan 2,35 km sudah teraspal.
Total kontrak pelebaran jalan tersebut sebesar Rp 449 miliar dengan kontraktor PT. Wijaya Karya-Istaka Karya-Daya Mulia Turangga (KSO). Pekerjaan yang dimulai sejak 2015 tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2018 ini.
Selain itu juga dikembangkan infrastruktur permukiman di kawasan Entikong, terutama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 90 liter/detik antara lain untuk melayani 2.850 Sambungan Rumah. Pengadaan dan pemasangan septictank komunal kapasitas sebanyak 38 unit untuk menambah layanan sanitasi.
*Testimoni Warga Perbatasan Entikong*
Widya (32) salah seorang dosen di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Melawi, yang ikut hadir pada saat upacara HUT RI 73 di PLBN Entikong mengungkapkan kebanggaannya atas pembangunan PLBN Entikong yang saat ini kondisinya lebih baik dari pos lintas batas negara tetangga milik Malaysia.
“Selain dibangun PLBN, dengan adanya jalan akses yang semakin bagus juga berarti memperlancar transportasi kami dari wilayah perbatasan untuk membawa hasil bumi. Kalau dari PLBN sendiri tentu saja, semakin banyak orang yang masuk dari negara tetangga yang pasti berpengaruh pada kegiatan ekonomi,” ujarnya.
Hermanto (28) yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek di PLBN Entikong mengatakan, setelah dibangun PLBN yang baru saat ini menjadi lebih banyak kegiatan dibandingkan sebelumnya, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan pendapatannya sebagai tukang ojek. “Yang penting keamanan lebih meningkat, sehingga banyak orang Malaysia yang nyaman datang ke Entikong,” ujarnya.
Reynaldi Pratama (21) Petugas Ditjen Bea Cukai Kemenkeu yang bertugas di PLBN Entikong mengungkapkan terima kasih atas pembangunan yang berdampak meningkatkan kenyamanan dalam bekerja. Menurutnya sebelum dibangun, kondisi PLBN kurang memadai untuk pemeriksaan pelintas antar negara Indonesia-Malaysia.
“Saya harap ke depannya dengan masifnya pembangunan infrastruktur di perbatasan, dapat meningkatkan kunjungan warga Malaysia ke Entikong. Terlebih jika Entikong dikembangkan menjadi destinasi wisata baru untuk meningkatkan perekonomian,” ujarnya. (*)