Limapuluh Kota – Kehadiran Staf Khusus Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) H. Febby Datuk Bangso di Kabupaten Limapuluh Kota, khususnya di Kecamatan Kapur IX dan Pangkalan, benar-benar dimanfaatkan walinagari dan masyarakat. Sejumlah nagari “memaksa” anak muda tersebut turut memikirkan dan mencarikan jalan keluar dari persoalan yang mereka hadapi.
Di Kantor Walinagari Sialang, Datuk Febby —sapaan akrab H. Febby Datuk Bangso— memfasilitasi kehadiran Bumnag Bersama di Kapur IX. Alasannya, umumnya usaha yang dilakukan masyarakat adalah gambir. Usaha dari berbagai nagari sama, maka sebaiknya dilakukan kolaborasi.
Pasar Nagari Inovasi menggunakan Dana Desa 2018, di Sialang, memberikan harapan baru terhadap pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berlahan dan pasti, ada kemajuan dari kehadiran pasar nagari inovasi ini.
Pasar nagari dibangun dengan dana desa sebesar Rp 300 juta.
Datuk Febby mengingatkan, hendaknya pasar ini akan menjadi salah satu jawaban dari menyelesaikan persoalan masyarakat. Terjadinya transaksi di pasar ini, proses jual beli, sehingga terjadi pula proses perputaran uang.
“Jika proses jual beli berjalan secara baik, diharapkan akan bermuara pada peningkatan usaha dan pendapatan masyarakat,” katanya.
Di Nagari Tanjuang, putra Tanahdatar yang menjadi sumando rang Agam ini mengunjungi PAUD. Ia juga memberikan motivasi kepada guru dan orang tua serta masyarakat setempat. Katanya, PAUD merupakan tempat awal anak-anak menjalani pendidikan formal. Mereka harus dikawal secara benar.
Ia juga menyebutkan, Kementerian Desa PDTT sangat peduli pada kelangsungan pendidikan di PAUD, sehingga setiap tahunnya dialokasikan anggaran untuk gaji guru PAUD. Tidak untuk gaji guru di sekolah lainnya.
“Hanya untuk guru PAUD yang dianggarkan dari dana desa,” katanya.
Di Nagari Muaro Peiti, Datuk Febby melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan Dana Desa 2018, sekaligus sosialisasi terhadap penggunaan Dana Desa 2019. Ia memberikan apresiasi terhadap penggunaan dana desa di nagari ini.
Dana Desa 2018 digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana fasilitas olahraga di nagari. Masyarakat bersepakat membangun lapangan futsal, lapangan voli, takraw, ada lintasan lari dan pembatas untuk pengamanan lapangan sepakbola.
“Harapan kita, sarana olahraga ini dimanfaatkan untuk olahraga. Selain untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, diharapkan juga bisa menghasilkan bibit berbakat yang bisa bicara ditingkat Nasional dan dunia,” katanya.
H. Febby Datuk Bangso juga hadir di Nagari Kotolamo. Juga di Nagari Tanjuang Pauah, Kec Pangkalan. Disetiap nagari yang didatangi, selain memberikan pandangan dan memfasilitasi menyelesaian persoalan yang dihadapi, ia juga memberikan sosialisasi terhadap penggunaan dana desa 2019, sehingga tidak salah kaprah dalam pengelolaannya.
Sesuai garisan yang sudah diatur dalam Permendes No 16/2018, alokasi Dana Desa 2019 dititikberatkan pada pelayanan sosial dasar, mencakup Posyandu dan PAUD. Serta, pengembangan ekonomi masyarakat.(*)