Delegasi Indonesia di Final Dunia Danone Nations Cup 2016 Mengikuti Pelatihan Intensif di Malang
PADANG — Sebanyak Sembilan orang wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan PT Semen Padang berkesempatan mengunjungi area lokasi Pabrik Indarung VI pada Rabu (21/9).
Anggota Forum Wartawan PT Semen Padang terdiri dari David Ramadian (Haluan), Yoserizal (Singgalang), Almadi (Sumbarpost), Andika D Khagen (KlikPositif),Kustiah Reni Putri (Posmetro), Ficky Tri Saputra (Padang TV), Mulyadi (Rakyat Sumbar), Ridho Syarlinto (Sumbarpost.com), Yun Edya Putra (fotografer Sumbar Post).
Mereka didampingi Direktur Utama PT SP Benny Wendry dan Kabiro Humas PT SP Nur Anita.
Dalam kesempatan tersebut Dirut Benny Wendry mengungkapkan PT Semen Padang menjadwalkan pabrik Indarung VI mulai uji coba Desember tahun ini. Saat ini, kemajuan pembangunan megaproyek dengan nilai investasi Rp4,032 triliun itu mencapai 95 persen.
“Insya Allah Desember nanti Indarung VI sudah bisa tes operasi. Rata-rata pekerjaan sekarang tinggal penyelesaian karena sampai Agustus kemarin progres proyek sudah 93,82 persen. Pada September sekarang sudah jalan 20 hari, kira-kira proges sudah mencapai 95 persen,” ujar Benny Wendry.
Pabrik Indarung VI dibangun berdasarkan amanah dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Semen Gresik (Persero), Tbk pada 16 Juni 2012 dan RUPSLB PT Semen Padang pada 19 November 2012. Peletakan batu pertama proyek Indarung VI dilaksanakan pada 26 Mei 2014.
Proyek Indarung VI dibangun meliputi fasilitas pengelolaan bahan tambang, fasilitas produksi, dan fasilitas pengantongan dan distribusi. Pengerjaan proyek yang merupakan objek vital nasional dan amanah negara untuk masyarakat Padang dan Sumbar itu melibatkan kontraktor BUMN dan lokal.
Kontraktor BUMN yang terlibat antara lain, PT Waskita Karya (sipil), PT Adhi Karya (sipil), PT Nindya Karya (sipil), PT Pembangunan Perumahan (sipil), PT Wijaya Karya Konstruksi (mekanikal). Sedangkan Kontraktor swasta, di antaranya, PT Bukaka Teknik Utama (mekanikal).
Sementara untuk porsi pekerjaan lokal untuk proyek Indarung VI, 70 persen (terdiri dari 40 persen dikerjakan bengkel (workshop) PT Semen Padang dan 30 persen oleh vendor lokal lainnya) dan impor 30 persen dari total berat equipment.
Benny mengutarakan, dengan beroperasinya Indarung VI akan meningkatkan kapasitas PT Semen Padang menjadi 10,5 juta ton. Tambahan produksi itu akan memberikan dukungan terhadap pemenuhan pasar terutama kebutuhan pasar, terutama di Sumatra dan Jawa bagian barat.
Kemudian, dengan beroperasinya pabrik ini akan memberi tambahan daya saing bagi Semen Padang, terutama dalam melayani permintaan semen nasional sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan bagi semua pemangku kepentingan dan pemegang saham.
Bagi masyarakat Sumbar, kata Benny, kehadiran Pabrik Indarung VI juga akan memberi efek berganda, selain penyerapan tenaga kerja, peningkatan program CSR, dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan meningkatnya peredaran uang di daerah ini.
“Karena itu, kami mohon dukungan dari masyarakat Sumbar agar proyek ini segera beroperasi. Bagaimanapun juga, PT Semen Padang adalah milik bangsa yang harus dijaga oleh segenap insan bangsa,” harap Benny.
Sementara itu, Senior Manager Project Control Risk Management & Quality Assurance Proyek Indarung VI, Lilik Agus Sugiyono menambahkan, Indarung VI dibangun dengan menggunakan teknologi baru yang ramah lingkungan dan hemat energi.
Menurutnya, keunggulan Indarung VI ialah menggunakan konsep teknologi canggih, seperti untuk peralatan labor otomatis. “Alat labor itu otomatis sehingga robot saja yang bekerja mengambil sampel bahan. Keunggulannya pasti data laporan hasilnya lebih akurat,” tutur Lilik.
Teknologi lainnya ialah green industry, yang sangat memperhatikan aspek lingkungan. Semua alat penangkap debu di Indarung VI ini lebih canggih. Seperti bag filter, electrostatic preciptator (EP) serta peralatan pengendalian emisi lainnya sehingga bisa menekan debu keluar sekecil-kecilnya.
Begitu juga dengan tata kelola sumber daya air dengan membangun resirkulasi dan tendon air sehingga pabrik ini betul-betul ramah lingkungan.
“Progres pembangunan proyek terus berjalan. Bahkan, beberpa unit peralatan sudah diuji coba. Jadi, kami siap uji coba pada Desember. Begitu juga dengan listrik sudah masuk pada 2 September. Mudah-mudahan pengerjaan akhir lancar, Desember mulai beroperasi,”pungkasnya