Ketua DPRD Kota Padang H. Erisman Chaniago didampingi anggota dewan lainnya Iswandi Muchtar serta H. Maidestal Hari Mahesa mengunjungi lokasi tanah terban yang terjadi di kelurahan Batang Arau RT 03 RW 03 Kecamatan Padang Selatan pada Minggu 16 Oktober 2016 kemarin yang mengakibatkan sebuah rumah milik Yusnimar (65) rusak berat
Erisman menyampaikan, kami dari DPRD Padang berharap Dinas terkait bisa mengatasi peristiwa ini secepatnya. Pemko Padang melalui Dinas terkait BNPB, Dinas Sosial agar dapat mengakomodir kebutuhan warga yang terkena musibah ini.
Lanjutnya setelah kami lihat kondisi langsung di lokasi kejadian, “memang terlihat kondisinya cukup parah yang berdampak pada rumah warga lain yang berada dibawahnya. Hal ini harus segera dicarikan solusinya oleh pemerintah agar tidak menimbulkan korban jiwa atau harta yang banyak, ” ujar Erisman, Senin (17/10) dari lokasi kejadian
Ia meminta agar ada pendataan by name by adress terbaru untuk warga di kelurahan Batang Arau ini. Pihak kelurahan harus segera berkoordinasi dengan Dinas TRTB untuk memperkecil persoalan yang terjadi di daerah lereng perbukitan pada kelurahan setempat.
“Hal ini terkait kondisi atau keberadaan rumah warga apakah pantas atau tidak berdiri didaerah lereng, apalagi dengan kemiringan hingga 90 derjat. Perlu dilakukan pembahasan bersama dalam hal ini. Apalagi saat ini menjelang akhir tahun, cuaca ekstrem terjadi di Kota Padang, perlu penanganan dari instansi terkait, ” ungkap Erisman.
Iswandi Muchtar menambahkan, kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian pada warga dari wakil rakyat di DPRD Kota Padang. Memang kita akui Kota Padang adalah daerah rawan bencana seperti banjir, longsor, pohon tumbang apalagi beberapa waktu terakhir cuaca ekstrem melanda Kota Padang.
“Kami juga mengimbau agar masyarakat tidak lagi membangun rumah dikawasan lereng perbukitan, apalagi di kemiringan yang cukup curam. Namun dengan peristiwa yang telah terjadi kami harap pihal terkait bisa memberikan bantuan bagi korban tanah terban ini, “ujarnya.
Efrinaldi Lurah yang baru menjabat empat bulan di kelurahan Batang Arau itu mengatakan, di kelurahan Batang Arau ini ada 19 RT dan kami dua bulan lalu sudah memberikan data warga yang tinggal kemiringan 90 ini pada pihak TRTB. Atas peristiwa ini yang kita kawatirkan seandainya rumah ini terban akan mengakibatkan dampak pada 11 rumah 17 kk 58 jiwa yang berada dibawah, ” ujarnya.
Kedepan kami akan selalu mengingatkan warga setempat yang sudah lama tinggal di kelurahan Batang Arau ini, khususnya dikawasan lereng yang kondisi cukup curam agar selalu waspada ketika turun hujan lebat. Kemudian tidak memperbolehkan warga untuk mendirikan bangunan baru di lereng perbukitan yang kemiringannya mencapai 90 derjat apalagi tidak ada izinnya untuk itu,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Fuji Astomi Camat Padang Selatan yang hadir dalam kunjungan tersebut. ” Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Padang Selatan untuk tidak lagi mendirikan rumah di lereng perbukitan. Karena disamping berbahaya juga tidak memiliki izin kepemilikan, artinya tidak sesuai dengan aturan, ” katanya.
“Saya rasa pemerintah membuat aturan tidak untuk masyarakat, sebab pemerintah sendiri telah mempertimbangkan segala aspek negatif yang akan timbul jika masyarakat melanggarnya.”
Lebih lanjut disampaikan, sama halnya di daerah bukit Batang Babungu, Bukit Karan, kami selalu memperingatkan agar warga tidak lagi mendirikan bangunan baru. Ini merupakan suatu peringatan atau contoh yang di sampaikan oleh Sang pencipta agar tidak lagi melanggar aturan – aturan yang sudah ada, ” ungkap Fuji Astomi.(fitri).