Sumbar  

Bupati Padang Pariaman Bantah Masyarakat Tolak Pembangunan Jalan Tol

IMG_20180530_103654

Padang – Bupati Padang Pariaman, Drs. H. Ali Mukhni tidak terima kalau masyarakatnya dituduh tidak setuju dengan pekerjaan pembangunan Jalan Tol, Padang Pariaman-Pekanbaru, sekarang pekerjaannya terganggu dan dihentikan masyarakat Nagari Kasang Kecamatan Batang Anai  yang tanah terkena imbas pembangunan jalan tol tersebut.

Ali Mukhni mengemukakan hal itu, pada acara buka puasa bersama dengan Forkupinda, Kepala OPD, Camat dan Kepala Kamenag Padang Pariaman, Dr. H. Helmi bersama jajarannya dan termasuk awak media,  di Pandopo Bupati Kelurahan Karan Aur Kota Pariaman, Senin (28/5/2018).

Dikatakan Bupati, sudah hampir satu minggu 12 buah alat berat ekcavator tidak lagi bekerja, karena masyarakat yang tanahnya terkena pembangunan Jalan Tol tersebut, melarang pekerjaan dilanjutkan sebelum ganti rugi tanahnya dibayarkan sesuai dengan harga  sekarang.

Menurut Ali Mukhni pihak pengembang Jalan Tol terlalu rendah memberikan ganti rugi tanah masyarakat, hanya Rp. 45 ribu rupiah permeter. Kalau tanah masyarakat dihargai di bawah standar wajarlah masyarakat meminta pekerjaan untuk dihentikan.

“Masak di Nagari Kasang yang dekat dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) harga tanah Rp. 45 ribu rupiah,” ujar Ali Mukhni.

Akibat terhentinya pekerjaan Jalan Tol yang sudah diresmikan Presiden RI Jokowi Dodo, beberapa waktu lalu itu, Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. Irwan Prayitno, memanggil Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, Rabu (30/5/2018) untuk mencarikan solusi dan jalan keluarnya, sehingga pekerjaan bisa dilanjutkan.

“Insya Allah, kita akan penuhi undangan Gubernur Sumbar. Mudah mudahan setelah itu akan didapat jalan penyelesaian dengan masyarakat yang tidak terima ganti rugi tanah rendah tersebut,” ulang Ali Mukhni dengan nada berapi-api.

Lebih jauh disampaikan Ali Mukhni, dalam pekerjaan Jalan Tol, tanah masyarakat yang terkena imbasnya bukan diganti rugi, tetapi diganti untung, artinya ganti rugi  yang diterimanya dapat membawa untuk kepada keluarganya dan kalau dibelikan kepada tanah lokasi lain, mereka tidak menambah lagi.

“Sejak mulai disosialisasikan, belum ada masyarakat Padang Pariaman yang menolak terhadap pembangunan Jalan Tol Padang Pariaman-Pekanbaru tersebut,” jelas Ali Mukhni.(ridho)

Tinggalkan Balasan