Padang – Isu yang saat ini tengah beredar di masyarakat bahwa dalam pecahan uang Rupiah baru ada gambar palu arit ternyata hanya isapan jempol belaka. Pasalnya Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat dalam paparannya kepada berbagai kalangan Selasa (10/1/2017) mengatakan itu bukanlah gambar palu arit, tapi logo BI sendiri.
“Sebenarnya itu adalah logo BI sebagai salah satu unsur pengaman yang disebut rectoverso yaitu gambar saling isi. Gunanya agar uang Rupiah tidak mudah dipalsukan,” kata Kepala perwakilan BI Sumbar, Puji Atmoko di Padang
Dikatakan Puji, teknologi rectoverso dibuat dengan teknik cetak khusus pada uang kertas yang membuat gambar berada di posisi yang sama dan merupakan salah satu teknologi yang paling sulit untuk dipalsukan.
Lebih lanjut Ia menyampaikan, tidak hanya mata uang Rupiah saja yang menggunakan teknologi ini, negara-negara lain dalam membuat pengamanan mata uangnya juga menggunakan rectoverso. Jadi tidak ada maksud untuk pro komunis, tidak ada maksud seperti itu, hanya gambar yang dipotong seperti puzzle.
Akan tetapi terkait adanya masukan sejumlah pihak seperti MUI Sumbar agar gambar yang dinilai mirip palu arit tersebut diperbaiki ia menerimanya dan akan menyampaikan ke BI Pusat dalam kesempatan mendatang.
Pada kesempatan itu Puji juga membantah BI mencetak uang baru di PT Pura Barutama sebagaimana informasi yang beredar di media sosial. Berdasarkan Undang-Undang Mata Uang yang ditugaskan mencetak uang adalah Perum Peruri.
“Sebelumnya juga tidak pernah BI mencetak uang baru di swasta, hanya untuk bahan baku pernah diperoleh dari PT Pura Barutama. Itu isu yang tidak benar,” katanya.
Ia juga menyampaikan pesan dari Presiden Jokowi saat peluncuran uang baru agar masyarakat tidak menyebar gosip soal rupiah. Jagalah martabat Mata Uang Republik Indonesia. (ridho)