Bedah Rumah di Payakumbuh Sukses Berkat Semangat Gotong Royong

IMG_20180430_153051

Payakumbuh – Semangat gotong royong yang dikedepankan masyarakat penerima bantuan bedah rumah di Kota Payakumbuh membuat program tersebut berjalan dengan sukses.

Semangat gotong royong yang dikobarkan masyarakat, dapat kembali membangkitkan rasa persaudaraan diantara sesama keluarga yang sebelumnya sempat memudar.

Kendati bantuan yang masyarakat terima bersifat stimulan, bahkan jika dihitung-hitung kemungkinan tak mencukupi, namun tak membuat semangat mereka untuk menjalankan program bedah rumah
mudah surut.

Artinya kesadaran masyarakat di kota kecil berpenduduk sekitar 200 ribu jiwa dengan luas lebih kurang 80 km3 untuk memperoleh rumah yang layak huni pantas diapresiasi. Berkat kesungguhan mereka ditambah dorongan dari pemerintah setempat, terbangunlah rumah nyaman dan asri yang mereka idam idamkan.

Tanti Yosefa, masyarakat penerima program bedah rumah di Kelurahan Koto Panjang Dalan Kecamatan Lamposi III Nagari Kota Payakumbuh mengucapkan terima kasih kepada pemerintah seraya mengucap syukur atas bantuan yang ia peroleh.

Dengan bantuan dari Pemerintah Rp 10 juta, dapat dimanfaatkan untuk membangun rumah. Kekurangan atas pembangunan bedah rumah miliknya ditambah dari keluarga dekat serta tetangga sekitar.

“Semua keluarga membantu untuk membangun rumah ini. Paman saya membantu pasir dan kerikil, ayah dan adik saya membantu memasukkan listrik. Bahkan uang THR anak saya dibelikan cat rumah.Tetangga saya bantu sediakan pohon kelapa untuk tiang rumah juga,”paparnya.

IMG_20180430_152453

Ia juga menyampaikan, pekerjaan pembangunan rumah dilaksanakan pada tahun 2017 lalu. Untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan bedah rumah ini membutuhkan waktu lebih kurang satu bulan.

Pasalnya pengerjaan pembangunan bedah rumah sengaja dilakukan pada malam hari. Karena pagi hingga sore digunakan untuk mencari nafkah memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Staf Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Payakumbuh Tegra menjelaskan, kegunaan uang Rp 10 juta bantuan dari pemerintah diperuntukkan untuk membeli bahan pabrikasi bangunan berupa seng,semen, dan kayu.

Sementara bahan lokal seperti pasir, batu, tonggak rumah disediakan secara swadaya. Bahkan pekerja pun dilakukan secara swadaya tanpa diberi upah. Karena semangat bergotong royong membuat mereka bersatu padu menyelesaikan pekerjaan.

Kategori masyarakat penerima bantuan bedah rumah dikatakan Tegra adalah masyarakat tidak mampu. Namun memiliki tempat tinggal sendiri dan mau membangun rumah secara swadaya.

Ia juga menyampaikan ,Pemko Payakumbuh sempat mengalami kesulitan pada awal pemberian bantuan bedah rumah. Karena mindset masyarakat pada saat itu belum terbuka untuk memanfaatkan bantuan yang diberikan.

Bahkan uang bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat pada saat itu sempat ditukar dengan kebutuhan pokok seperti beras dan lauk pauk untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Namun seiring berjalannya waktu, perlahan tapi pasti, seraya gencarnya sosialisasi yang dilakukan, membuat mindset masyarakat berubah total hingga mau melakukan pekerjaan secara swadaya serta keinginan kuat dari mereka mengubah rumah tidak layak menjadi layak huni.

“Memang kita akui mengubah mindset masyarakat sangat sulit pada masa awal kita menyalurkan bantuan. Alhamdulillah saat ini mindset masyarakat telah berubah drastis sehingga program bedah rumah kita sukses. “ucap nya.

IMG_20180430_151043

Walikota Payakumbuh Riza Falepi menyebutkan bedah rumah yang dilakukan di daerah yang Ia pimpin sudah dilakukan sejak tahun 2014 lalu. Hingga saat ini kurang lebih 1500 rumah warga yang sudah dilakukan pembedahan.

Ia mengatakan, anggaran bedah rumah diperoleh dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rp 10 juta per masing masing rumah. Selain itu juga diperoleh dari swadaya masyarakat.

“Dana Rp 10 juta diakui memang tidak mencukupi untuk bedah rumah. Itu hanya bersifat stimulan. Namun Pemko Payakumbuh kagum dengan masyarakat yang mau swadaya menyunbangkan moril maupun materil membangun rumah tetangga atau sanak saudara mereka yang tidak layak huni,”kata Riza.

Berkat keberhasilan program bedah rumah selama beberapa tahun terakhir, Pemko Payakumbuh pun mendapat tambahan bantuan untuk bedah rumah Rp 15 juta per masing masing rumah pada tahun 2018 ini.

“Alhamdulillah Kementrian PUPR mau menambah bantuan untuk program bedah rumah disini dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta. Ini semua tak lepas dari kesungguhan masyarakat,”pungkasnya.(ridho)

Tinggalkan Balasan