Baidir Abdullah Prihatin dengan Pemboikotan Atlet

 

 

baidirPengamat olahraga Sumbar, Bgd Baidir Abdullah menilai ada yang tidak beres pada atlet yang mengancam memboikot PON 2020 Papua. Harusnya atlet fokus pada latihan bukannya mempertanyakan masalah dana. Bahkan, main ancam segala. Ini kan tak logis sebagai atlet. Urusan dana bukan ranahnya atlet tapi pengurus Pengprov cabor.

“Prilaku seperti ini pada negara boleh dikategorikan pengkhianat dan seandainya terjadi di  TNI sudah dihabisi. Kalau saya sebagai ketua KONI tak ada maaf lagi buat mereka. Ini sudah mencederai nilai-nilai sportifitas olahraga,” ujar mantan pengurus Wushu dan Muaythai Sumbar, menanggapi persoalan atlet yang mengancam melakukan boikot.

Kapten Marinir TNI Angkatan Laut itu menilai, atlet yang melakukan ancaman tersebut tidak punya etika terhadap pengurus KONI Sumbar. Jika ada masalah mereka harus mengadu dulu ke pengprov cabornya. Bukan langsung main serang saja. Jadi perlu etika dan tata krama.”Saya juga heran kok pengprov  cabor membiarkan atlet berprilaku seperti itu. Berarti selama ini mereka tidak diajarkan beretika,” ujar Bgd Baidir.

Mantan pengurus Wushu Sumbar itu, secara tegas mengatakan jika beberapa atlet merasa dirugikan membela Sumbar silahkan mundur. Sebab nanti akan jadi duri dalam daging.”Buat apa ikut PON tapi hati tidak ikhlas membela nama Sumatera Barat. Jadi sebaiknya secara sportif silahkan mundur,” tambahnya.

Disisi lain, Baidir merasa bangga dengan lolosnya empat petarung Muathay menuju PON 2020 Papua. Ini satu prestasi membanggakan, dia menyarankan agar pelatih bikin program uji coba ke provinsi yang kuat pada cabor Muaythai. Karena semakin banyak lakukan uji coba tentu terasah mental bertanding.”Selama ini saya perhatian kekurangan atlet kita adalah soal mental bertanding. Kalau jumpa dengan atlet Pelatnas langsung merosot mentalnya. Padahal, tekhnik dan kemampuannya tak kalah,” kata Baidir yang sudah ganti profesi sebagai pengamat olahraga.

Dia menghimbau menjelang menuju PON Papua 2020, agar atlet fokus menjalani latihan. Karena, dengan meraih prestasi terbaik akan mengangkat harga diri atlet bersangkutan.”Jadi fokus latihan jangan pikirkan pula yang bukan urusan kita. Kalau masalah dana dan tetek bengek yang menyangkut non tekhnis biarkan pelatih atau pengurus cabor yang memikirkannya,” ujar mantan pengurus Faji Sumbar. (almadi)

Tinggalkan Balasan