Atlet Binaraga Sumbar, Diding Grimon rupanya punya talenta pebisnis. Selain atlet juga punya usaha fitnes/gym centre yang tak asing lagi di kota Padang, D’ Clasic fitnes beralamat Jalan raya Alai Timur No 38 Padang diminati banyak generasi milenial.
Bahkan, juara Asia pada Body Building 2018 di Malaysia itu menciptakan usaha franchise bidang fitnes dan pelatihan atlet untuk body building dan performa. Selain itu, keseharian atlet termasuk paling muda yang lolos PON 2020 itu ada juga di Kota Pariaman sebagai atlet PABBSI kota Pariaman.
Kenapa sampai ke Pariaman? Katanya, Pariaman adalah kampung halamannya yang perlu diperjuangkan untuk perkembangan olahraga Binaraga. Agar perkembangannya maju pesat. “Saya putera asli Pariaman dan sewajarnya ikut membantu perkembangan olahraga Binaraga. Apalagi dukungan walikota Pariaman, Genius Umar terhadap olahraga keindahan otot ini sangat positif. Saya ucapkan terimakasih sama pak wali Kota yang mendukung kemajuan cabor Binaraga di daerahnya,” ujar Diding Grimon sudah memiliki penghargaan pelatih dan prestasi Binaraga internasional.
Dukungan Genius Umar terhadap cabor Binaraga memang diluar dugaan. Pasalnya, jarang kepala daerah yang memperhatikan olahraga ini. Apalagi cabor Binaraga dipertandingkan pada Pekan Olahraga Provinsi tahun 2020. Artinya, peluang Kota Pariaman meraup medali bergengsi sudah dalam genggaman.”Saya sebagai atlet kota Pariaman bangga dengan perhatian pak Genius Umar pada olahraga Binaraga,” ujar Diding.
Diding Grimon selaku Pegawai yang bertugas pada Dinas Dispora kota Pariaman bertekad bakal melahirkan atlet-atlet muda di daerah tersebut agar bisa berprestasi nasional dan internasional. Untuk itu, perlu dukungan pemerintah setempat dan motivasi dari pemangku jabatan.” Allhamdullilah, dukungan dari pejabat tinggi kota Pariaman sangat luarbiasa untuk kemajuan Binaraga,” sebut Diding.
Diding Grimon adalah atlet andalan cabor Binaraga Sumbar, pada Kejurnas Pra PON tahun 2019 lalu, sesuai regulasi KONI Sumbar, peraih juara 1 binaraga open di Bali tahun 2019 itu dinyatakan lolos PON XX Papua. Pada Kejurnas PraPON tersebut Diding berada ranking 4 dan dinyatakan lolos PON.”Yang penting target saya lolos PON dululah,” jelas Diding yang turun pada kelas 80 Kg.
Bagi Diding Grimon olahraga Binaraga selain prestasi juga hoby terbilang mahal. Karena hoby itulah, berapa pun mahalnya Diding tidak berhitung mengeluarkan isi dompetnya demi prestasi. Beruntung dia punya sejumlah usaha yang dapat menopang biaya latihan sehari-hari bernilai jutaan rupiah itu.
Diding Grimon S.Kom rupanya punya filosofi sebagai atlet. Katanya, banyak orang menilai, kehidupan atlet bergantung kepada uang saku yang diberikan KONI. Bagitu berhenti jadi atlet mau kemana dan apa yang dikerjakan.”Oleh sebab itu, saya berfikir harus berusaha dari sekarang, karena nanti kalau sudah mundur sebagai atlet usaha sudah punya,” ucapnya. Dalam dunia usaha, kata Diding yang perlu dijaga adalah keramahan dan jangan sampai menyakiti hati orang. Jika ada tersakiti tentu mereka tidak mau datang lagi dan usaha jadi sepi.
Atlet andalan Sumbar tersebut sudah mulai latihan keras tiap hari. Dia paham betul tanpa latihan keras jangan harap bakal mendapatkan hasil terbaik.”Saya harus berusaha dan berdoa agar meraih hasil terbaik,” ujarnya.
Juara 3 Binaraga Asia di Myanmar 2019 itu bertekad meraih medali emas PON XX, target tersebut bukan isapan jempol, sebab Diding sudah bisa memprediksi kekuatan lawan kelas 80 Kg ke atas nasional.”Saya mohon doa nya warga Sumbar agar target tersebut bisa tercapai,” ujar Diding yang juga sebagai suplayer alat-alat fitnes dan suplemen olahraga. (almadi)