Padang – Kendati bakal bertarung di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat, namun kondisi lebih memiriskan terjadi pada Cabang Olahraga Arung Jeram. Sampai saat ini cabang olahraga yang baru di pertandingkan di PON itu tak mendapat apa-apa dari KONI Sumbar.
“Kita sudah pernah masukkan data atlet ke KONI Sumbar beserta kebutuhan yang di perlukan. Namun pada saat itu Pak Syaiful mengatakan kita terlambat memasukkan data. Tapi setahu saya, belum terlambat memasukkan data kebutuhan dan atlet kita,”ucap salah seorang pengurus Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumbar Rakai kepada Sumbarpost.
Rakai menceritakan bahwa data atlet dan kebutuhan atlet arung jeram untuk menghadapi PON langsung dimasukkannya ketika Pelatih Dayung Sumbar Esneti memberitahukan agar segera memasukkan data tersebut.
“Pada waktu itu Ibuk Esneti memberitahukan saya untuk segera memasukkan data atlet dan kebutuhan ke KONI Sumbar. Saya dan pengurus lainnya cepat memasukkan data atlet melalui Bapak Alexander Dino dulunya yang juga Pengurus KONI Sumbar. Tapi saya tak tahu kenapa Pak Syaiful bilang data FAJI terlambat masuk,” ucapnya dengan nada heran.
Ia pun saat ini sedang berusaha mencari dana mandiri untuk memberangkatkan lima atlet beserta satu pelatih arung jeram menuju PON Jabar. Atlet arung jeram Sumbar sendiri di ajang pesta olahraga terbesar di Tanah Air akan turun di dua nomor, yakni nomor head to head dan river race.
“Kita sedang menjalankan proposal untuk mencari dana keberangkatan ke PON Jabar. Dana yang kita butuhkan paling tidak Rp 25 juta. Itu pun hanya untuk akomodasi dan transportasi selama berada disana saja tanpa diberikan uang saku kepada atlet,” ulasnya.
Jika di total secara keseluruhan, Rakai merinci kebutuhan cabang olahraga arung jeram untuk persiapan PON berkisar Rp 150 juta. Perinciannya untuk pembelian peralatan, persiapan selama latihan, uang saku, dan keberangkatan ke Jawa Barat.
Pihaknya pun juga meminta bantuan pendanaan dari KONI Sumbar untuk keberangkatan atlet arung jeram. “Kita hanya berharap bantuan KONI Sumbar untuk keberangkatan atlet saja, tidak banyak-banyak yang kita minta. Seperti cabor eksebisi lainnya muathay yang pendanaannya didukung penuh KONI Sumbar. Kalau menjalankan proposal, kita takutnya waktu akan habis dan atlet tak jadi berangkat,” harap Rakai.
Plt Ketua KONI Sumbar Syaiful saat dikonfirmasi Sumbarpost via short messenger service (sms) sebanyak dua kali sampai berita ini diturunkan, belum memberikan tanggapan.(ridho/edy)