Padang-Innalillahi wa innaillahi rajiuun. Kita datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Setiap kehidupan ada akhirnya. Akhir dari sebuah kehidupan adalah kematian. Kullunafsin dzaikatul maut. Setiap yang bernyawa atau yang hidup pasti akan mati. Dan itu berlaku untuk semua makhluk.
Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan Adat KAN Pauh IX, Irwan Basir Dt Rajo Alam, SH MM saat melepas jenazah almarhumah Rosnita suku Chaniago yang meninggal dalam usia 52 tahun, Senin (4/7/2022) di rumah duka jalan Belimbing Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang.
Lebih lanjut tokoh adat yang juga ketua DPD LPM Kota Padang ini menyampaikan, kematian adalah sebuah pelajaran atau pengingat bagi kita. Dan ada hikmah dibalik musibah kematian ini kalau kita tidak akan selamanya menempati dunia fana ini.
“Sebagaimana sabda Rasululullah Saw, Wa kafa bil mawti wa idzho, yang artinya, cukuplah kematian itu sebagai pengingat. Ini dapat kita pahami bahwa kematian sebenarnya sudah cukup menjadi nasehat agar manusia selalu ingat dan beribadah kepada Allah SWT. Dan suatu saat nanti kita menghadap kepada-Nya,” ucap Irwan Basir lagi.
Di samping itu pria yang juga ketua Dekopinda Kota Padang ini juga mengatakan, kedatangan seluruh hadirin dan melayat kerumah duka ini adalah menandakan persaudaraan sesama orang beriman. Dan ini adalah hubungan Hablu Minnannas yaitu hubungan sesama manusia.
“Innamal mu’minunna ihkwa. Sesungguhnya orang beriman itu bersaudara. Maka selaku orang beriman kita hadir dan melayat ke rumah duka ini untuk melepas terakhir kalinya saudara seiman kita, kerabat kita atau orang tua kita ke peristirahatan terakhirnya, ” ulasnya.
Selanjutnya dikatakan jika sekarang alamrhumah yang terbaring dihadapan para pelayat, mungkin suatu saat nanti kita lah yang akan terbaring didepan para pelayat.
“Sekarang yang terbaring jenazah orang tua kita, kakak kita dan saudara kita yang telah dipanggil oleh Allah Swt. Mungkin besoknya, atau suatu nanti kita yang akan terbaring didepan para pelayat dan para kerabat. Ini lah hikmah dan pelajaran dibalik musibah kematian ini yang mana kita akan menjalani hal yang serupa,” lanjut tokoh Kota Padang ini.
Kepada keluarga almarhumah dan para ahli bait, Irwan Basir juga berpesan agar senantiasa mendoakan almarhumah agar diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya oleh Allah Swt. Karen doa seorang anak yang shaleh adalah salah satu perkara yang tidak putus meski dia sudah meninggal.
“Putuslah segala amal ibadah anak cucu Adam itu kalau dia telah mati, kecuali tiga perkara. Sadaqah jahiriyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shaleh. Untuk itu kepada anak almarhumah, doakanlah selalu orang tua kita agar Allah Swt menempatkan orang tua kita di sisi-Nya,” ujar Penghulu suku Jambak nan Batujuah ini.
Terakhir, Irwan Basir juga memohonkan kepada pelayat untuk memaafkan kesalahan alamrhumah semasa hidupnya. Yang namanya manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu, agar lapang jalan almarhumah dalam menghadap sang Pencipta, Irwan Basir memohonkan agar memaaafkan segala kesalahan almarhumah dan mendoakan semoga Allah Swt. mengampuni dosa-dosa almarhumah dan menerima amal ibadahnya.
Hadir melayat ke rumah duka, Ketua KAN Pauh IX yang juga penghulu suku Chaniago Suardi Dt Rajo Bujang berserta ninik mamak bajinih suku Chaniago dan ninik mamak beserta masyarakat lainnya. (Naldi)