PADANG – Untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru penularan virus COVID-19, pelaksanaan Iktikaf di Masjid Raya Jabal Ramah Semen Padang pada Ramadan tahun ini ditiadakan.
“Sesuai hasil diskusi tim Satgas COVID-19 PT Semen Padang dengan pengurus Masjid Jabal Rahmah, maka untuk iktikaf massal pada Ramadan 1442 Hijriyah tahun ini belum dapat dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran COVID-19,” kata Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati di Padang, Selasa (4/5/2021).
PT Semen Padang, katanya, sejak awal telah berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam memutus rantai penularan COVID-19. Salah satunya, dengan mengurangi kegiatan-kegiatan berkumpul dalam durasi waktu yang lama. “Iktikaf waktunya lama, dari berbuka sampai sahur. Jadi untuk sementara, kegiatan ini belum dapat kami fasilitasi. Mudah-mudahan pandemi COVID-19 cepat berlalu, agar pada Ramadan tahun depan, kita bisa menggelar kegiatan iktikaf,” kata Nur Anita.
Secara terpisah, Ketua Pengurus Masjid Raya Jabal Rahmah Semen Padang Iskandar Z Taqwa mengatakan, tahun ini merupakan tahun kedua Masjid Jabal Rahmah Semen Padang tidak menyelenggarakan iktikaf. Jumlah mutakif (orang yang beriktikaf) di Masjid Jabal Rahmah biasanya mencapai 500 orang lebih setiap malamnya.
“Bahkan pada puncaknya, bisa mencapai 1000 orang. Mutakif tersebut tidak hanya dari Padang, tapi ada yang datang berkelompok dari Solok, Pariaman dan Padang Panjang,” ungkap Iskandar.
“Para mutakif itu kan tidak salat saja. Mereka bermalam di masjid mulai dari berbuka sampai sahur. Selama beriktikaf, mereka ada yang sambil berbaring dan juga makan. Nah, kalau sedang berbaring dan makan, tentunya butuh ruang yang banyak terpakai, sementara kapasitas masjid terbatas,” ujarnya.
Meski pelaksanaan iktikaf untuk sementara tidak difasilitasi, Iskandar menyebut bahwa pelaksanaan salat fardhu berjamaah, termasuk tarawih dan pelaksanaan program Pesantren Ramadan yang jumlahnya sekitar 120 siswa SD dan SMP, masih tetap difasilitasi.
“Kalau tarawih, salat fardhu berjamaah dan Pesantren Ramadan itu bisa kami kendalikan, karena jumlahnya terbatas, mereka wajib mencuci tangan, pakai masker dan menjaga jarak. Kalau iktikaf kan sulit. Apalagi sedang makan, para mutakif tentu tidak pakai masker. Jadi itulah alasannya, kami kembali untuk tidak memfasilitasi iktikaf,” tandasnya.
Sebelum COVID-19, kegiatan iktikaf setiap Ramadan, menjadi program rutin Masjid Raya Jabal Ramah Semen Padang. Selain memfasilitasi para mutakif untuk beriktikaf, PT Semen Padang juga menyediakan takjil dan makan sahur bagi para mutakif. (almadi)