Padang-Takut kena himbas berbagai masalah, Yusra Dt Rajo Intan selaku Ketua KONI Padang langsung membersihkan kabinetnya dari “gengnya” KONI Sumbar. Apalagi saat ini mereka sedang dalam pemeriksaan Kajari kasus dana APBD tahun 2020.
“Saya segera revisi susunan kepengurusan KONI Kota Padang dari mereka yang duduk di KONI Sumbar. Termasuk masalah laporan keuangan saat ini bermasalah hukum. Jadi saya mulai dari nol, tidak ada orang Agus Suardi,” ujarnya, jumpa pers, Sabtu (14/10/21).
Sebelumnya, Yusra Syarif selaku ketua terpilih KONI Padang, telah menyusun kabinetnya sebagian besar adalah pengurus aktif di KONI Sumbar. Setelah melakukan diskusi dengan praktisi olahraga Padang, tentang pembantunya dia menerima masukan tersebut.
“Saya minta Yusra merevisi pengurus KONI Padang, karena ada sebagian besar mereka yang juga juga pengurus KONI Sumbar. Ini tidak elok buat organisasi dengan jabatan rangkap. Seakan-akan tak ada lagi di Padang tokoh-tokoh olahraga yang mampu selain mereka, “ ujar Mastilizal Aye, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Padang.
Aye yang juga Ketua Askot PSSI Kota Padang mengingatkan Yusra agar hati-hati dalam menggunakan anggaran dana hibah APBD. Kasus hukum KONI Padang sekarang ditangani Kajari disebabkan adanya dugaan penyalahgunaan anggaran.
“Saya juga dipanggil oleh penyidik Kajari Padang diminta keterangan. Semua dibuka habis, siapa yang mengambil dana PSP sedangkan kegiatan tidak ada. Sementara PSP itu klub di bawah naungan Askot PSSI Padang, kok mereka main by pass saja selama ini. Jangan kita mentang-mentang dekat dengan Walikota lalu seenaknya berbuat. Jadi saya minta Yusra jangan contoh perbuatan tersebut, “ sebutnya.
Mastilizal juga menjelaskan persoalan legalitasnya KONI Padang, hasil pemilihan beberapa bulan lalu tidak ada masalah. Semua sudah terang benderang, karena yang menentukan ilegal atau tidaknya adalah KONI Sumbar.” Demi kemajuan olahraga kota Padang mari kita bersama-sama mendukung program ketua yang baru saja terpilih, “ ucapnya.
Yusra berjanji dalam waktu dekat segera membersihkan kabinetnya dari pengaruh KONI Sumbar. Sebab, banyak pengamat menilai Ketua KONI Padang bagaikan boneka atau dinastinya Abien. Contohnya, Sauqi yang masih aktif sebagai pengurus KONI Sumbar masuk pula di KONI Padang sebagai Sekretaris Umum.
Mantan petenis Sumbar, Sauqi langsung membantah kalau dia aktif di KONI Sumbar. Katanya, sejak ditunjuk sebagai Sekum KONI Padang, dia menyatakan berhenti ke Agus Suardi. Namun, bukti surat keluar dari KONI Sumbar belum diperlihatkan.” Saya sudah mundur dari KONI Sumbar,” katanya singkat.
Mengenai tudingan Yusra bagaikan boneka dan dinastinya Abien. Dia langsung membantah kalau selama ini benar-benar netral tidak dapat dipengaruhi.“ Saya punya sikap yang tegas, tidak bisa dipengaruhi seseorang. Sedangkan tudingan dinasti Abien adalah salah. Karena dia tidak pernah mendukung saya maju sebagai ketua KONI Padang,” jelas Master Nasional (MN) atlet catur Sumbar itu. (almadi)